Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

“Kisah Terbentuknya Kebun Binatang” - Pyun Hye-young

2022-04-01

ⓒ Getty Images Bank

Binatang yang telah menghilang itu adalah seekor serigala Siberia. Panjang tubuhnya 120 sentimeter, panjang ekornya 48 sentimeter dan beratnya 48 kilogram.

Binatang itu memiliki kaki yang lebih kekar dan panjang dibandingkan serigala lainnya. Terkadang ia naik ke atas bongkahan batu yang cukup rendang dan memandang ke arah cakrawala. Sulit untuk menebak apa yang mata emas kecokelatannya itu lihat. Ia pun memiliki nafsu makan yang lumayan besar. Ia dapat melahap dua ekor ayam utuh, namun itu pun masih kurang sehingga ia selalu menggigiti batang-batang pohon.



- Cuplikan program:


Serigala itu berjalan dengan perlahan ke arah sang pemuda. Tubuhnya bersinar, tidak tahu apakah sinar itu berasal dari cahaya rembulan, rambu lalu lintas, atau lampu mobil yang datang dari jauh. Tubuhnya bersinar putih dan mata emas kecokelatannya yang runcing itu menatap pemuda itu dengan lembut.

Saat mata mereka saling bertatapan, sesuatu membuat pemuda itu ingin bergerak. Namun, tidak ada yang berubah, semua itu hanyalah pikirannya belaka. Satu-satunya yang berubah hanyalah alkohol yang semula mengisi seluruh tubuhnya hingga ke ujung kepalanya itu menguap dengan seketika. Serigala itu pun melewati pemuda yang berdiri terpaku itu dan dengan perlahan menghilang ke dalam kota.

Pemuda itu berdiri cukup lama, pandangannya berusaha untuk mengikuti serigala yang menghilang di tengah kegelapan itu.        


늑대가 천천히 사내 쪽으로 걸어왔다.

달빛인지 가로등 불빛인지 먼 데서 오는 차들의 불빛인지

알 수 없는 빛이 늑대를 비추고 있었다.

늑대의 몸이 하얗게 빛났다.

치켜 올라간 황갈색 눈이 사내를 부드럽게 노려보았다.


늑대와 눈이 마주쳤을 때 무엇인가 사내를 서서히 움직였다.

생각이 그랬을 뿐 달라진 것은 아무것도 없었다.

다만 머리끝까지 차올랐던 알코올이 한순간 증발해 버렸다.

늑대는 우두커니 서 있는 사내를 지나쳐  천천히 도심 속으로 사라졌다.


사내는 이미 어둠 속으로 사라진 늑대를 눈으로 더듬으며

한참 동안 그대로 서 있었다.



Walau manusia berpikir bahwa mereka berbeda dengan hewan, namun pada kenyataannya sama seperti hewan, manusia hidup dalam masyarakat yang menyerupai hutan belantara, masyarakat yang kurang memiliki rasa kemanusiaan. Salah satu ciri karya-karya sastra Pyun Hye-young adalah caranya menunjukkan sisi gelap masyarakat modern melalui kejadian atau adegan yang menakutkan dan traumatis. Pengarang Pyun juga sering menggunakan binatang untuk menciptakan rasa takut tersebut. Melalui cerpan “Kisah Terciptanya Kebun Binatang,” ia ingin menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang jelas antara manusia dan binatang, dan mungkin kehidupan manusia pun tidak berbeda dari kehidupan di kebun binatang. Itulah yang menjadi inspirasi dari judul cerpen ini.



Bayangan yang terlentang itu langsung tersentak dan meringkuk. Darahnya yang berwarna hitam mulai mengalir di atas aspal. Peluru itu telah menembus tubuhnya. Pemuda itu pun sadar, bahwa yang sebenarnya ia inginkan bukanlah kematian serigala itu.    

Ternyata, sosok yang ia tembak adalah pria bermantel bulu yang dikabarkan gemar turun dari bukit sambil merangkak. Atau mungkin, dia adalah pria lain karena banyak sekali orang yang mengenakan mantel berbulu dan mereka semua terlihat serupa karena mengenakan mantel yang serupa.    


왕년의 사격선수가 쓰러진 그림자에게 다가가 한 발 더 쏘았다.


바닥에 쓰러진 그림자가 몸을 쿨럭거리며 비틀었다.

시커먼 피가 아스팔트 위로 흘러내렸다.

발이 젖어왔다.

총알이 검은 그림자의 몸을 관통했다.

사내는 그제야 자신이 바라던 것이 늑대의 죽음이 아님을 깨달았다.


쓰러져 있는 것은 털가죽옷을 입고

네 발로 기어서 구릉을 내려가던 남자였다.

그 남자가 아닌지도 몰랐다.

거리에는 털가죽옷을 입은 사람이 아주 많았다.

비슷한 디자인의 털가죽 때문인지 그들은 모두 닮아 보였다.




Pyun Hye-young (lahir 1972 di Seoul) 

- Debut: Cerpen “Menyeka Embun” (2000), kolom Sastra Musim     Semi Harian Seoul

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >