Sarangga

Kisah cinta antara Lee Mong Ryong dan Chunhyang sangat melegenda. Dalam sebuah lagu bertema cinta, Chungyangga (춘향가), Lee Mong Ryong selalu memberikan Chunhyang makanan kesukaannya. Sebuah semangka manis, madu khas Gangneung, buah ceri, anggur sampai permen-permen langka yang saat itu sulit ditemukan selalu ia berikan pada pujaan hatinya itu. Sadar atau tidak, semua makanan yang ia berikan adalah makanan manis.

Makanan yang manis memang dicintai banyak orang. Begitu juga dengan lagu cinta yang berjudul Sarangga (사랑가), lagu manis dan romantis yang selalu punya tempat tersendiri di hati orang-orang yang sedang kasmaran. 

Chunhyangga

Saat tahu Lee Mong Ryong jatuh cinta kepadanya, Chunhyang memberi banyak syarat. Salah satunya adalah ia hanya mau menikah dengan laki-laki bangsawan. Chunhyang juga memberi pesan pada Lee lewat utusannya agar menemuinya secara langsung. Menurutnya, bunga tak akan mendatangi kupu-kupu, tapi kupu-kupulah yang harus menjemput bunganya.

Hal ini membuat ibunda Chunhyang khawatir kalau Lee akan meninggalkan anaknya. Karena anaknya hanyalah anak dari seorang gisaeng atau wanita penghibur, sementara kekasihnya adalah bangsawan yang terhormat. Lagu pansori Chunhyangga (춘향가) secara eksplisit menggambarkan perasaan ibunda Chunhyang, setelah anaknya akhirnya berpisah dengan kekasihnya yang seorang bangsawan.

Sukdaemeori

Dulu kisah cinta Chunhyang dan Lee Mong Ryong lebih banyak bercerita tentang ketulusan cinta Chunhyang pada kekasihnya, tetapi sekarang kisah cinta itu banyak digambarkan dari sudut pandang wanita modern. Ada yang membenci Lee karena tak bertanggungjawab, tak sedikit juga yang mengkritiknya. 

Salah satu seniman pansori ternama yang menggambarkan kisah cinta Chunhyang dan Lee Mong Ryong adalah Im Bang Ul. Di masa penjajahan Jepang, sosok Im Bang Ul sangat terkenal lewat lagunya Sukdaemeori (쑥대머리) yang mengisahkan tentang penantian Chunhyang akan Lee Mong Ryong dari dalam penjara karena ditindas oleh pejabat baru saat itu.