Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Kamar Rawat Inap Kapasitas Enam Pasien – Seo Seong-ran

2022-06-03

ⓒ Gettyimages Bank



Ruang rawat inap di rumah sakit itu berisi enam orang pasien – seorang pasien yang mengalami retak pada tulang selangka, wanita usia 50-an penderita radang usus, wanita 60-an tahun yang menderita anoreksia setelah suaminya meninggal, pasien bernama Seon-ye yang telah lama dirawat inap akibat kecelakaan, serta dua warna senior yang harus menggunakan selang untuk makan. Ditambah dengan dua perawat, yaitu Yeong-sun dan Bapak Kim, ruangan itu berisi delapan orang.


- Cuplikan Program


Yeong-sun membayangkan dirinya bukan sebagai seorang perawat, namun sebagai seorang pasien yang terbaring di atas ranjang itu.    

Ia bukan pasien yang kehilangan kesadarannya, pasien sekarat, ataupun pasien yang menderita cacat seumur hidupnya, namun pasien yang masih cukup sehat untuk menikmati makan tiga kali sehari dan keluar di siang hari. 

Ia dapat tidur di ranjang yang nyaman dengan seprei bersih dan tidur lelap hingga pagi, tidak harus tidur di kasur sempit dan terbangun akibat pasien berdahak. 

Banyak pasien yang mengeluh ruang rawat inap untuk enam pasien itu terlalu ramai dan tidak nyaman. Namun bagi Yeong-sun, ruang itu masih lebih nyaman dibandingkan berada di rumah kecilnya bersama suaminya yang tua dan putranya. 


영순은 간병인이 아니라 환자가 되어 그 곳에 누워있는 자신의 모습을 상상했다.

의식이 없는 중증 환자나 회복할 가망이 없는 환자나

신체 일부가 훼손돼 불구로 살아야 할 환자가 아닌

세끼 밥을 맛있게 먹고 

낮에는 외출을 할 수 있을 만큼 건강한 환자라야 한다.


폭이 좁은 보조 침대가 아니라 시트가 깔린 병상이라면 

두 발을 쭉 펴고 그르렁거리는 소리에 잠을 깨는 일 없이

아침까지 곤히 잘 수 있을 것이다.


병실 생활이 갑갑하고 무료하다고 해도 

영순은 석 달을 채우고 퇴원할 생각이었다.


병원 6인실이 비좁고 불편하다고 불평하는 환자들이 많았지만

늙은 남편과 아들이 있는 단칸방보다 못할 것이 없었다.


Pada kenyataannya, memiliki berbagai polis asuransi tidak menggaransi seseorang akan mendapat bayaran besar. Namun, sebagai pembaca, kita dapat mengerti jalan pikiran Yeong-su, mengapa ia lebih memilih menjadi seorang pasien dibandingkan seorang perawat. Hanya seseorang seperti Yeong-sun, yang putus asa dan terjepit kondisi keuangannya, tega mengharapkan sesuatu yang buruk terjadi kepada pasangannya. Yeong-sun berharap suaminya tidak terluka parah agar ia bisa mendapatkan uang dari berbagai asuransi yang dimilikinya. Apa yang Yeong-sun alami menggambarkan aspek gelap kemiskinan dalam kehidupan bermasyarakat di Korea. 


Dalam waktu yang singkat itu, sebuah sinar terang membutakan mata Yeong-sun. Telepon genggam Yeong-sun terlempar ke atas aspal, sementara tubuhnya melayang tinggi di udara bagaikan terhantam oleh gelombang yang kuat. Orang-orang dan kendaraan berhenti bergerak dan kesunyian yang mencekam menyelubunginya, seakan-akan seseorang telah menekan tombol bisu. Sebuah motor tergeletak di tengah jalan, dan tubuh Yeong-sun yang melayang dengan ringan itu pun terjatuh ke permukaan tanah.     


Yeong-sun berpikir, kalau beruntung, ia dan suaminya bisa berada di rumah sakit yang sama. Paramedis mengangkut tubuh Yeong-sun ke atas brankar. Seseorang mencoba menutup kedua mata Yeong-sun, namun ia tidak membiarkannya. Yeong-sun mulai mengantuk. Yeong-sun, yang selama lebih dari tiga bulan bertahan tidur di kasur rumah sakit sebagai perawat itu, tertidur lelap dengan kedua mata yang terbuka lebar.


짧은 순간, 강렬한 빛이 영순의 눈과 귀를 틀어막았다.

손에 들려 있던 휴대전화가 길바닥으로 떨어졌다.

영순은 거센 파도에 떠밀리듯 공중으로 높이 날아올랐다.

사람들과 자동차가 움직임을 멈추었고,

누군가 음소거 버튼을 누르기라도 한 듯 사방이 갑갑할 정도로 조용했다.


오토바이가 도로 한복판에 엎어져서 나뒹굴었다.

가볍게 떠올랐던 영순의 몸이 지상을 향해 추락했다.


영순은 이왕이면 남편과 같은 병원이면 좋겠다고 생각했다.

구급대원이 다가와서 영순의 몸을 들것에 옮겼다.

누군가의 손이 영순의 눈을 억지로 감겨주려고 했다.

영순은 순하게 눈을 감을 수 없었다.

잠이 쏟아졌다.

석 달 넘게 병원 보조 침대에서 토막잠을 자면 버텼던 영순은

두 눈을 동그랗게 뜬 채로 잠의 수렁으로 곤두박질쳤다.




Seo Seong- ran (lahir tahun 1967 di Iksan, Propinsi Jeolla Utara)작가 

    - Debut: “kedamaian Sang Nenek” (1996)

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >