Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Budaya

Cheongseonggok / Pyeollak Namudo / Gyemyeongarak Dodeuri

#Citra Musik Korea l 2022-06-10

Citra Musik Korea

Cheongseonggok / Pyeollak Namudo / Gyemyeongarak Dodeuri

Cheongseonggok

Selain dikenal sebagai bangsa pekerja keras, orang Korea juga dikenal sangat suka hiburan dan bersenang-senang. Sebuah catatan sejarah Tiongkok kuno pada masa tiga kerajaan menggambarkan masyarakat Korea sebagai masyarakat yang suka bersenang-senang, mereka mencari hiburan dengan menari dan bernyanyi selama berhari-hari dalam sebuah festival. Tradisi ini dikenal dengan istilah pungryu (풍류). Pungryu berasal dari kata pungryudo (풍류도) sebuah filosofi asli Korea seperti Konfusianisme, Budha, dan Taoisme. Secara harfiah kata ini terdiri dari dua karakter Cina yang berarti angin dan aliran. Jadi istilah pungryu bisa dimaknai membiarkan kehidupan berjalan secara alami, seperti halnya air mengalir dan angin bertiup. Musik dengan irama yang mengalir alami seperti air juga disebut pungryu. Dulu musik pungryu dinikmati para cendikiawan di tempat tinggalnya atau di sebuah gazebo yang dikelilingi pemandangan alam. 


Pyeollak Namudo

Judul asli lagu Cheongseongguk adalah Cheongseong Jajinhanip. Cheongseong berarti nada tinggi dan Jajihanib adalah salah satu genre musik gagok yang liriknya adalah sebuah syair. Gagok sendiri merupakan rangkaian lagu yang dinyanyikan secara bergantian dari lagu Chosudaeyeop hingga Taepyeong yang nadanya tinggi yang disebut Cheongseong Jajinhanib. Salah satu judul lagu Cheongseong Jajinhanib adalah Pyeollak Namudo (편락나무도), sebuah syair Pyeollak yang liriknya diawali dengan kata Namodo. Lagu ini menggambarkan suasana hati seseorang setelah kehilangan kekasihnya. Hati yang merana setelah ditinggal kekasih yang dicintai, tak ada tempat untuk singgah, pengelana jauh dan tak ada tempat untuk bersembunyi. Rasanya seperti ketakutan burung pegar betina yang sedang dikejar-kejar elang, seperti kapal penuh muatan dikejar perompak dan terombang-ambing di tengah badai. Perasaan takut, panik dan putus asa menyelimuti hatinya. 


Gyemyeongarak Dodeuri

Musik pungryu berbeda dengan musik rakyat. Musik rakyat sangat emosional dan sangat jelas menggambarkan suasana hati rakyat yang menyanyikannya. Orang-orang menyanyikan lagu-lagu pilu ketika sedang bersedih dan menyanyikan lagu-lagu riang ketika mereka sedang bergembira. Sebaliknya, musik pungryu akan menutupi emosi para penikmatnya, tidak mengekspresikannya secara apa adanya. Kesedihan tidak boleh diluapkan habis-habisan seseorang secara emosional. Begitu juga kebahagiaan tidak boleh membuat seseorang menjadi lupa diri. Karakteristik musik ini akan membuat musik pungryu agak membosankan dan terasa hambar. Tetapi begitu larut dalam melodinya hati yang sebelumnya pilu akan menjadi damai dan kebahagiaan yang menggebu-gebu menjadi lebih tenang. 

Gyemyeongarak Dodeuri(계면가락도드리) merupakan salah satu musik pungryu tetapi dimainkan oleh musisi lagu rakyat. Ketika musisi lagu rakyat memainkan musik pungryu, mereka akan cenderung memainkannya dengan melodi yang lebih rumit dan emosional.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >