ⓒ YONHAP News

Pertemuan menteri pertahanan antar-Korea pada tahun 2000 sempat memberikan titik balik utama untuk mengurangi ketegangan militer. Pada tgl.24 September 2000, delegasi militer Korea Utara, melintasi Garis Demargasi Militer untuk mengikuti pembicaraan menteri pertahanan antar-Korea. Para petinggi militer dari kedua sisi perbatasan memulai pertemuan mereka dengan suasana persahabatan. Suasana bersahabat itu dilanjutkan dalam pembicaraan Menteri Pertahanan di Pulau Jejudo, Korea Selatan. 

Tiga bulan setelah pemimpin kedua Korea sepakat untuk mencegah perang dalam KTT mereka, petinggi militer dari kedua belah pihak bertatap muka dan secara bebas bertukar pendapat untuk menyediakan rincian langkah mengimplementasikan kesepakatan KTT. Korea Selatan dan Korea Utara mengarahkan senjata mereka satu sama lain selama setengah abad, tetapi mereka berkumpul bersama untuk menemukan sarana dalam bekerja sama. 

Kedua belah pihak sepakat akan menggelar pertemuan kedua menteri pertahanan di Korea Utara pada bulan November tahun 2000. Akan tetapi Korea Utara kemudian menolak pembicaraan karena alasan administratif. Dalam pertemuan Menteri Pertahanan kedua di Pyongyang pada November 2007, keduanya mengadopsi perjanjian yang menyerukan hubungan antar-Korea yang lebih baik. Namun tidak ada pertemuan lanjutan untuk waktu yang lama. Meskipun demikian, sampai saat ini Korea Selatan dan Korea Utara telah mengadakan pertemuan militer sebanyak 50 kali sejak pertemuan Menteri Pertahanan pertama pada tahun 2000 untuk mengambil langkah-langkah nyata dalam upaya meredakan ketegangan di Semenanjung Korea. Namun kepemimpinan militer dari dua Korea perlu untuk secara berani dan agresif membuat perjanjian yang membangun kepercayaan militer dan rezim perdamaian.