Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Korea Selatan dan Korea Utara melaksanakan program reuni keluarga terpisah akibat Perang Korea dalam kurun waktu dua tahun sepuluh bulan sejak reuni terakhir, menjadikannya sebagai reuni putaran ke-21. Sejarah reuni keluarga terpisah antar-Korea dapat ditengok kembali pada tahun 1971 saat Palang Merah Korea Selatan mengusulkan kepada pihak Korea Utara untuk mengadakan pertemuan Palang Merah antar-Korea pada tgl.12 Agustus. Namun usulan pihak Korea Selatan gagal tercapai karena situasi berlawanan antar-Korea begitu tajam.
Kemudian setelah 14 tahun berlalu, kedua Korea berhasil melaksanakan pertemuan Palang Merah antar-Korea dengan tujuan kemanusiaan pada tahun 1985 dan mewujudkan pertukaran rombongan keluarga terpisah yang pertama. Rombongan keluarga terpisah dan rombongan seni budaya dari masing-masing Korea akhirnya dapat berkunjung ke Seoul dan Pyongyang pada tanggal 20-23 September 1985. Dalam reuni keluarga tersebut, 35 orang peserta dari pihak Selatan dan 30 orang peserta dari pihak Utara dapat bertemu dengan anggota keluarga mereka. Meskipun jumlah tersebut sangat sedikit jika dibandingkan dengan total anggota keluarga terpisah yang mencapai 10 juta orang, namun reuni tersebut bermakna signifikan karena menjadi pertemuan pertama. Namun sayangnya, pertemuan reuni keluarga terpisah itu hanya dilaksanakan sebagai satu acara pertemuan saja.
Korea Selatan dan Korea Utara membutuhkan waktu sekitar 15 tahun agar program reuni keluarga dapat dilaksanakan secara rutin sejalan dengan kesepakatan KTT antar-Korea tahun 2000. Sebagai hasilnya, dua Korea menggelar pertemuan Palang Merah antar-Korea dan melaksanakan reuni keluarga terpisah pada bulan Agustus tahun yang sama. Dua Korea kemudian melakukan reuni keluarga secara rutin sekitar dua hingga tiga kali setiap tahun sampai tahun 2007. Dua pihak menghentikan reuni keluarga pada tahun 2008 dan kembali melangsungkannya pada tahun 2009 dan 2010. Korea Selatan dan Korea Utara kembali menghentikan program reuni keluarga karena kasus penembakan rudal ke pulau Yeonpyeong. Mereka kembali melaksanakan reuni ke 19 dan ke 20 pada tahun 2014 dan 2015. Namun akhirnya program reuni kembali dihentikan di tengah meningkatnya krisis rudal dan misil Korea Utara.
Reuni keluarga terpisah antar-Korea selalu terganggu sejalan dengan masalah dalam hubungan antar-Korea, sementara jumlah peserta reuni juga sangat terbatas. Generasi pertama untuk anggota keluarga terpisah semakin berkurang karena sebagian telah meninggal dan berusia tua. Saat ini Korea Selatan dan Korea Utara sedang berpacu dengan waktu untuk menyelesaikan masalah anggota keluarga yang terpisah di dua sisi Semenanjung Korea.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28