Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Korsel Tidak Perpanjang GSOMIA dengan Jepang

2019-08-24

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kantor Kepresidenan Korea Selatan pada tanggal 22 Agustus memutuskan tidak akan memperpanjang Perjanjian Perlindungan Informasi Militer (GSOMIA) dengan Jepang.


Wakil direktur pertama dari Kantor Keamanan Nasional Korea Selatan, Kim Yu-geun menuturkan dalam pengarahan hari itu, bahwa pemerintah Korea Selatan akan memberitahukannya kepada pemerintah Jepang melalui jalur diplomatik berdasarkan perjanjian. 


Kim menjelaskan pemerintah Korea Selatan menghentikan kerjasama ini karena terdapat perubahan penting dalam koalisi keamanan bilateral. Jepang telah mengeluarkan Korea Selatan dari daftar negara putih tanpa alasan yang jelas dan Korea Selatan menilai perpanjangan GSOMIA dalam kondisi pecahnya kepercayaan antara dua negara tidak akan menguntungkan.


Sebelum mengumumkannya, pemerintah Korea Selatan telah membahas perpanjangan GSOMIA dalam Dewan Keamanan Nasional (NSC), kemudian Presiden Moon Jae-in memutuskan GSOMIA tidak diperpanjang.


GSOMIA merupakan perjanjian yang ditandatangani Korea Selatan dan Jepang dalam bidang militer pada tahun 2016, untuk saling membagi informasi tentang militer, masyarakat, serta rudal dan nuklir Korea Utara. Perjanjian itu berperan penting dalam mengikat Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang untuk berkolaborasi di bidang keamanan. Masa berlaku GSOMIA adalah satu tahun dan dapat diperpanjang. Pada Pemerintahan Moon, GSOMIA sudah dua kali diperpanjang. Perjanjian militer itu terdiri atas 21 pasal dan berisi pembagian ‘informasi rahasia militer di bawah kelas 2’ untuk kedua negara. Perjanjian itu diharapkan dapat saling melengkapi kekurangan masing-masing dengan kelebihan yang dimilikinya, yaitu Jepang memberikan informasi yang diperoleh dengan peralatan canggihnya, sementara Korea Selatan memberikan informasi kecerdasan manusia yang diperoleh melalui jaringan sumber daya manusia.


Meskipun mendapat manfaat dari kolaborasi militer itu, Jepang telah membatasi ekspor ke Korea Selatan dan mengecualikan Korea Selatan dari daftar negara putih untuk membalas keputusan Mahkamah Agung Korea Selatan tentang kompensasi pekerja paksa pada masa Penjajahan Jepang. Negara Sakura itu menyatakan, kepercayaan antara Korea Selatan dan Jepang telah merusak hingga sampai pada permasalahan keamanan.


Untuk membicarakan hubungan bilateral yang semakin buruk, kedua pihak mengadakan Pertemuan Menteri Luar Negeri pada tanggal 21 Agustus lalu, tetapi tidak mencapai kesepakatan. Dengan demikian, hubungan Korea Selatan dan Jepang menjadi lebih kaku, sementara hubungan Korea Selatan dengan Amerika Serikat menjadi janggal karena Negeri Paman Sam itu tidak menginginkan penghapusan GSOMIA demi keamanan di Asia Timur Laut.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >