ⓒYONHAP News

Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in telah menyelesaikan kunjungannya ke Thailand, Myanmar, dan Laos selama 5 hari sejak tanggal 1 September lalu. Kantor Kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae menilai kunjungan tersebut telah menyediakan fondasi yang kongkrit untuk melaksanakan diplomatik ke arah selatan baru.

Presiden Moon melakukan kunjungan resmi ke Thailand selama 3 hari mulai tanggal 1 September. Ia menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan Perdana Menteri Thailand, Prayut Chan-o-cha dan sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam revolusi industri ke-4. Moon menghadiri forum bisnis bilateral dan acara peluncuran ‘Brand K’ yang memperkenalkan produk dari perusahaan kecil dan menengah Korea Selatan. 

Kemudian, Moon melakukan lawatan kenegaraan ke Myanmar mulai tanggal 3 September. Dalam kesempatan itu, Moon dan Penasihat Negara Myanmar, Aung San Suu Kyi setuju untuk memperkukuh kolaborasi bilateral, khususnya mengenai perwujudan perdamaian di masing-masing negara.

 

Sebagai jadwal terakhir, Moon berkunjung ke Laos dan melakukan pertemuan dengan Presiden Laos, Bounnhang Vorachith pada tanggal 5 September. Pada pertemuan itu, kedua pemimpin negara membahas langkah perkembangan hubungan bilateral, kerja sama Korea Selatan- Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN), kolaborasi Korea Selatan–Mekong, dan kondisi Semenanjung Korea. Kedua pihak kemudian berjanji untuk membuat komunitas perdamaian dan kesejahteraan yang berpusat pada manusia, karena bersepaham pada besarnya potensi kolaborasi antara ‘Kebijakan Baru ke Arah Selatan’ dari Korea Selatan dan kebijakan perkembangan Laos.

Presiden Moon mengumumkan visi kolaborasi Korea Selatan-Mekong setelah menanam pohon bersama Presiden Bounnhang di tepi Sungai Mekong. Presiden Moon mengemukakan bahwa Korea Selatan dan Laos akan membuat ‘Keajaiban Sungai Mekong’ dengan bantuan Korea Selatan, dan hal itu akan dibahas secara lebih detail pada KTT Korea Selatan-Mekong pertama di Busan, Korea Selatan pada bulan November mendatang.

Dengan demikian, Moon telah mengunjungi 10 negara ASEAN dalam masa jabatannya sebagai presiden. Cheongwadae mengatakan hal itu membuktikan bahwa Korea Selatan menganggap ASEAN adalah wilayah yang penting sebagai mitra utamanya. Menurut Cheongwadae, keberhasilan kunjungan Moon ke tiga negara Asia Tenggara kali ini dapat dijelaskan dengan kata ‘kesejahteraan bersama’, ‘perdamaian’, dan ‘manusia’, yang merupakan strategi ‘Kebijakan Baru ke Arah Selatan’. Kunjungan Moon itu juga dinilai menyediakan landasan untuk mengembangkan hubungan Korea Selatan dan ASEAN melalui KTT khusus Korea Selatan-ASEAN dan KTT Korea Selatan-Mekong, yang akan diadakan di Busan bulan November tahun ini.