Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Robert O’Brien Ditunjuk Sebagai Penasihat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih yang Baru

2019-09-19

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Penasihat Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih yang baru, Robert O’Brein terkenal sebagai negosiator urusan penyanderaan dan juga sosok yang menyuarakan ‘penciptaan perdamaian melalui kekuatan’. Dia sebelumnya pernah bekerja dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo dan berhasil menerima dukungan Pompeo. Dengan kata lain, ke depannya pengaruh Pompeo diharapkan akan meningkat dalam proses keputusan kebijakan utama.


O’Brein saat ini bekerja sebagai Utusan Khusus Presiden untuk Urusan Penyanderaan di Kementerian Luar Negeri AS, setelah melebarkan karirnya dengan bertugas di beberapa instansi pemerintah lain. Menurut media Amerika Serikat, dia telah melakukan 20 kali mediasi dalam berbagai gutatan internasional. Dia secara khusus memimpin upaya diplomatik terhadap masalah penyanderaan di luar negeri, seperti di Timur Tengah dan Afganistan. Dia pernah aktif sebagai Duta Besar AS untuk PBB pada tahun 2005, saat pemerintahan George W. Bush. Selama pemerintahan Barack Obama, dia menjadi Wakil Ketua Kemitraan Publik-Swasta di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat untuk Reformasi Peradilan Afghanistan.


Kini fokus tertuju pada buku berjudul “While America Slept” karya O’Brein. Buku ini diterbitkan pada tahun 2016 dengan memuat kebijakan-kebijakan keamanan dan diplomatik nasional AS. Melalui buku ini, dia mengkritik langsung kebijakan luar negeri dari pemerintahan Obama yang “tenang” dan “mundur“, sembari memperingatkan adanya risiko dari negara-negara kuat utama termasuk China dan Rusia. Dia menegaskan pula bahwa dunia menghadapi lebih banyak bahaya di bawah kebijakan diplomatik Obama. O’Brein juga sejak awal mengkritik keras kesepatakan nuklir Iran, yang kini telah dinyatakan pencabutannya oleh Presiden Trump. Pada akhirnya, dia menyuarakan terciptanya perdamaian oleh kekuatan, dengan menyebut AS yang kuat akan menjadi negara yang dipercayai oleh negara-negara sekutunya dan tidak berani diuji oleh musuh.


Dengan penunjukan O’Brein sebagai Penasihat Dewan Keamanan Nasional yang baru, dapat dikatakan bahwa kebijakan diplomatik dan keamanan AS akan menjadi apa yang disebut dengan sistem “Pompeo One-Top”. Memang benar, sistem itu akan semakin ditegaskan jika terealiasi penunjukkan Perwakilan Khusus Kebijakan terhadap Korea Utara di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Stephen Biegun sebagai Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat.


Di satu sisi, Pompeo diharapkan akan memiliki kedudukan yang paling kuat sejak mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Henry Kissinger. Sehubungan dengan dialog nuklir antara Korea Utara dan AS, Pyongyang sering melontarkan ancaman keras ke arah Pompeo. Namun dengan meningkatnya kedudukannya, sulit bagi Korea Utara untuk terbebas dari pengaruh kuat Pompeo tersebut. Tampaknya “perdamaian oleh kekuatan” dan “dialog” adalah pendekatan kebijakan AS terhadap Korea Utara. Artinya posisi AS akan menguat untuk mendorong Korea Utara kembali ke meja perundingan dengan menerapkan sanksi yang keras.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >