Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in mengangkat Choo Mi-ae sebagai Menteri Kehakiman Korea Selatan pada hari Kamis (02/01/20). Dengan itu, jabatan menteri kehakiman yang kosong selama 80 hari sejak mantan Menteri Kehakiman, Cho Kuk mengundurkan diri kembali terisi dan juga dapat mempercepat reformasi kejaksaan Korea Selatan.
Pengangkatan Choo itu dilakukan dengan cepat tanpa persetujuan dari Majelis Nasional Korea Selatan. Majelis Nasional tidak mengadopsi laporan pemeriksaan konfirmasi kelayakan Choo pada tanggal 30 Desember, dan Presiden Moon meminta laporan tersebut untuk diserahkan kepadanya hingga tanggal 1 Januari. Setelah lewat tenggat waktu yang ditetapkannya, Moon langsung mengangkat Choo sebagai Menteri Kehakiman Korea Selatan.
Choo yang merupakan mantan hakim itu sempat menjadi anggota parlemen untuk lima masa jabatan dan juga menjadi pimpinan tertinggi di partai berkuasa, Partai Demokrat Korea.
Presiden Moon yang menjalankan pelantikan Choo dengan begitu tergesa-gesa, ditafsirkan bahwa dirinya mempunyai tekad yang kuat untuk mereformasi kejaksaan. Sebelumnya, rancangan undang-undang pembentukan badan independen untuk menyelidiki korupsi pejabat tinggi telah diloloskan Majelis Nasional Korea Selatan dan rancangan undang-undang untuk menyelidiki polisi dan jaksa pun sedang diproses.
Choo sebagai seorang sosok penggerak itu dinilai sesuai untuk mengatasi kondisi yang kacau terkait reformasi kejaksaan saat ini. Oleh sebab itu, Presiden Moon menginginkan Choo untuk mengatur struktur pejabat tingi pemerintah melalui reformasi kejaksaan sekaligus penyusunan kembali kementerian kehakiman sehingga pengelolaan urusan kenegaraan dapat kembali menjadi stabil.
Sementara itu, sebagian pihak memprediksi Choo akan menguasai kejaksaan dengan menggunakan haknya untuk urusan personalia pada kejaksaan. Partai oposisi utama Partai Kebebasan Korea mengatakan bahwa pemerintahan Moon berniat untuk menutupi kejahatan pejabat tinggi yang dicurigai melibatkan Kantor Sekretaris Kepresidenan untuk Urusan Sipil dengan cara merombak struktur kejaksaan yang dipimpin Jaksa Agung Korea Selatan, Yoon Seok-youl yang sedang melakukan penyelidikan terhadap pejabat tinggi termasuk Cho Kuk.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28