Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Tujuh Orang yang Dievakuasi dari Kapal Diamond Princess, Jepang Telah Tiba di Korsel

2020-02-19

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Para penumpang kapal pesiar Diamond Princess yang berlabuh di Yokohama, Jepang akhirnya diturunkan dari kapal yang terinfeksi wabah COVID-19 itu. Oleh karena itu, otoritas pencegah penyebaran wabah Korea Selatan sedang berada dalam keadaan darurat karena ada kemungkinan sebagian penumpang kapal pesiar Jepang tersebut masuk ke Korea Selatan.


Pemerintah Korea Selatan berencana melarang penumpang kapal Diamond Princess untuk memasuki Korea Selatan. Untuk itu, Kementerian Luar Negeri Korea Selatan telah meminta daftar nama penumpang kapal tersebut kepada pemerintah Jepang. Pada hari Rabu (19/02/20) tujuh orang penumpang warga Korea Selatan yang menyatakan keinginannya untuk pulang ke Korea Selatan telah dievakuasi dengan pesawat Angkatan Udara Korea Selatan. Setelah melewati pemeriksaan kesehatan, mereka akan dikarantina di Incheon selama dua minggu.


Jika penumpang kapal pesiar Diamond Princess masuk ke Korea Selatan, maka masalahnya akan menjadi semakin rumit. Saat ini, warga asing yang pernah melakukan perjalanan ke China harus melewati imigrasi khusus sebelum masuk ke Korea Selatan. Walaupun tidak memiliki gejala terinfeksi COVID-19, mereka yang tidak mempunyai nomor telepon di Korea Selatan akan ditolak untuk masuk.


Namun, Jepang tidak ditetapkan proses imigrasi khusus yang serupa dengan China. Artinya, belum ada sarana untuk melarang atau mengontrol kedatangan mereka secara khusus. Satu-satunya cara adalah penolakan boarding dari maskapai penerbangan.

 

Kapal pesiar Diamond Princess ditumpangi oleh 3.711 orang, di antaranya 2.666 orang penumpang dan 1.045 orang awak kapal. Hingga hari Selasa (18/02/20) kemarin, 542 orang telah dikonfirmasi terinfeksi COVID-19 dan mereka telah dipindahkan ke lembaga medis. Sebanyak 338 orang warga Amerika Serikat telah dievakuasi ke negaranya, sehingga masih ada sekitar 2.900 orang yang ada di dalam kapal pesiar tersebut. Pemerintah Jepang telah menyelesaikan pemeriksaan kesehatan atas seluruh penumpang kapal tersebut dan mereka yang dikonfirmasi negatif akan diturunkan dari kapal.


Akan tetapi para pakar berpendapat, meskipun dikonfirmasi negatif, tidak dapat diyakini bahwa penumpang tersebut benar-benar tidak terinfeksi. Jumlah virus yang sedikit di masa-masa saat pasien terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala dapat menimbulkan hasil tes yang negatif. Selama ini, para penumpang kapal Diamond Princess terkurung di dalam ruangan yang terbatas di mana jumlah pasien yang terinfeksi terus meningkat. Oleh karena itu, kapal pesiar Jepang itu dapat dikatakan seperti sebuah “cawan petri virus” yang artinya kemungkinan ada banyak pembawa virus di dalam kapal tersebut.


Satu kasus lain yang serupa dengan kapal pesiar Diamond Princess adalah kapal pesiar MS Westerdam milik Holland America Line yang berlabuh di Kamboja.  Di dalam kapal itu, seorang warga Amerika Serikat dipastikan terinfeksi COVID-19. Karena itu, Thailand dan Singapura melarang penumpang kapal tersebut memasuki negaranya. Kementerian Kehakiman Korea Selatan juga melarang kedatangan penumpang kapal Westerdam itu dengan memerintahkan maskapai penerbangan untuk menolak penumpang kapal tersebut menaiki pesawat ke Korea Selatan pada hari Senin (17/02/20).

Kapal pesiar MS Westerdam dinaiki oleh 2.257 orang dari 41 negara. Di antaranya, warga Amerika Serikat berjumlah 666 orang termasuk 15 orang awak kapal, dan warga Kanada berjumlah 271 orang.

Tidak ada penerbangan langsung dari Asia Tenggara ke wilayah Amerika. Oleh sebab itu, penumpang kapal yang berasal dari benua Amerika kemungkinan besar akan pulang ke negaranya melalui Korea Selatan atau Jepang. Pada saat itulah, virus COVID-19 dapat menyebar.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >