Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Pelonggaran Kuantitatif Ala Korea Selatan

2020-04-04

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Bank Sentral Korea (BOK) mulai menyalurkan dana tanpa batas melalui pembelian Repurchase Agreement (REPO) pada hari Kamis (02/04/20) untuk memperluas pasokan likuiditas di pasar. Tender REPO akan diadakan secara rutin setiap minggunya pada hari Selasa dan tender minggu pertama yang berlangsung secara khusus pada hari Kamis lalu telah mencapai 5,25 triliun won.


REPO adalah obligasi yang dijual perbankan dengan syarat pembelian kembali setelah waktu tertentu dengan bunga berdasarkan waktu yang berlalu. Singkatnya adalah meminjam uang tunai dengan jaminan obligasi. Oleh karena itu, jika BOK membeli REPO dalam pasar terbuka yang dikelolanya, maka uang akan disalurkan ke pasar.


Kebijakan BOK itu tidak berbeda dengan tujuan dan cara kebijakan pelonggaran kuantitatif yang dilakukan bank sentral di negara-negara utama di dunia. Oleh karena itu, kebijakan BOK dinilai sebagai pelonggaran kuantitatif ala Korea Selatan.


Pada tender pertama, volume uang yang diminta oleh perusahaan keuangan tidak begitu besar. Hal itu dianalisis berdasarkan pada tiga alasan. Pertama, BOK telah menyediakan likuiditas senilai 5 triliun won dengan membeli obligasi negara dan REPO kepada perusahaan sekuritas mulai tanggal 19-24 Maret lalu. Kedua, masa kebutuhan dana darurat pada akhir triwulan pertama telah lewat. Ketiga, kebanyakan perusahaan keuangan tidak mampu meminjam uang dari BOK karena kehabisan obligasi yang baik untuk kegunaan lain.


Pasar keuangan baik Korea Selatan maupun dunia tengah mengalami kondisi yang mengkhawatirkan akibat ekonomi yang melemah sehingga beberapa negara utama mengeluarkan langkah-langkah untuk mendorong perekonomian dengan skala yang sangat besar. Penyebaran COVID-19 diperkirakan telah membuat ketidakpastian di pasar keuangan dunia berlanjut hingga permintaan likuiditas juga berlangsung. Di tengah kondisi tersebut, penyediaan likuiditas tanpa batas diharapkan dapat menenangkan kegelisahan dan menstabilkan pasar keuangan domestik.


Selain itu, kebijakan BOK tersebut membantu pengelolaan program pemerintah dalam menstabilkan kehidupan masyarakat dan keuangan. Pemerintah Korea Selatan pada tanggal 24 Maret lalu telah memutuskan untuk menyuntik dana sebesar 48 triliun won untuk menghilangkan unsur yang mengkhawatirkan di pasar keuangan. Perkembangan situasi COVID-19 baik di dalam maupun luar negeri tidak dapat dipastikan dan telah mulai memukul perekonomian. Dengan demikian, belum dapat diketahui seberapa banyak dana yang harus dituangkan untuk menstabilkan pasar keuangan dan kebijakan untuk menggalakan kembali perekonomian.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >