Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Kegiatan Belajar Mengajar Daring Dimulai untuk Pertama Kalinya di Korsel

2020-04-04

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Setiap tingkat sekolah di Korea Selatan akhirnya memulai tahun ajaran baru 2020 secara daring. Kementerian Pendidikan dan Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Nasional Korea Selatan pada hari Selasa (31/03/20) mengambil keputusan tersebut dengan anggapan bahwa kegiatan belajar mengajar di kelas tidak dapat berlangsung dengan mudah jika mempertimbangkan kondisi COVID-19 dan hal yang terkait.


Kementerian Pendidikan Korea Selatan menyatakan bahwa kelas daring akan dimulai untuk kelas 3 SMP dan SMA pada tanggal 9 April dan secara berurutan untuk kelas lainnya pada tanggal 16 dan 20 April. Dengan demikian, 5,4 juta orang siswa di Korea Selatan akan memulai tahun ajaran baru mereka secara virtual untuk pertama kalinya dalam sejarah Korea Selatan. Seharusnya tahun ajaran baru 2020 dimulai pada bulan Maret, tapi telah ditunda sebanyak empat kali karena dampak COVID-19.


Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Korea Selatan juga memutuskan untuk memperpendek jumlah hari belajar, sebanyak 13 hari untuk kelas 3 SMP dan SMA, 17 hari untuk kelas 1, 2 SMP dan SMA serta kelas 4-6 SD, dan 19 hari untuk kelas 1-3 SD. Sementara itu, kegiatan belajar mengajar untuk Taman Kanak-kanak (TK) ditunda tanpa batas waktu tertentu sampai kondisinya dinilai aman untuk kegiatan belajar mengajar tatap muka.


Kementerian Pendidikan Korea Selatan juga menyatakan Tes Potensi Skolastik (TPS) untuk masuk ke perguruan tinggi Korea Selatan tahun 2020 juga ditunda selama dua minggu dan akan dilaksanakan pada tanggal 3 Desember 2020.


Kegiatan belajar mengajar daring sebenarnya merupakan hal yang mengkhawatirkan karena selain belum pernah diadakan sebelumnya, persiapan bagi tenaga pengajar, siswa, dan juga orang tua siswa masih belum ada. Oleh karena itu, kementerian memberlakukan masa percobaan selama dua hari setelah kegiatan belajar mengajar daring dimulai. Dalam masa itu, para siswa mempelajari bagaimana cara menggunakan bahan pelajaran dan platform kelas daring. Selain itu, orientasi yang memberitahukan cara penilaian dan kehadiran juga diadakan secara daring.


Masalahnya, sebanyak 170 ribu orang murid tidak mempunyai peralatan yang memadai untuk mengikuti kelas secara daring. Untuk itu, Kementerian Pendidikan Korea Selatan meminjamkan 280 ribu unit peralatan pintar untuk kelas daring bagi para siswa yang telah mendaftarkan diri. Bagi pelajar yang tidak mempunyai printer dan internet, mereka diperbolehkan menggunakan fasilitas sekolah di bawah pengelolaan pencegahan penyakit yang ketat. Bagi siswa dari keluarga multibudaya, disediakan layanan bahasa asing dan konten untuk memahirkan kemampuan dalam berbahasa Korea.


Kegiatan belajar dan mengajar daring merupakan keputusan tanpa pilihan lain di tengah krisis COVID-19, tetapi menjadi kesempatan untuk mencoba pendidikan masa depan dan juga melengkapi kekurangannya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >