Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan telah melakukan pemeriksaan tahap kedua untuk antibodi COVID-19 terhadap sekitar 1.400 orang masyarakat umum dan hanya satu orang yang dikonfirmasi memiliki antibodi tersebut. Seperti hasil pemeriksaan pada tahap pertama sebelumnya, di antara warga negara Korea Selatan yang tidak terinfeksi COVID-19, hampir tidak ada yang memiliki antibodi COVID-19 sehingga otoritas menilai tidak mungkin untuk mengatasi pandemi COVID-19 melalui herd immunity atau kekebalan kelompok.
Hasil pemeriksaan tersebut menyatakan bahwa tidak banyak orang Korea Selatan yang sembuh setelah terinfeksi COVID-19 tanpa disadari.
Menurut laporan Pusat Penanggulangan Pencegahan Penyakit Nasional Korea Selatan pada tanggal 14 September, pemeriksaan tahap kedua untuk antibodi COVID-19 dilakukan terhadap 1.440 orang di 13 kota dan provinsi mulai tanggal 10 Juni-13 Agustus. Hasil pemeriksaan itu menunjukkan hanya seorang warga Seoul yang memiliki antibodi COVID-19.
Ada yang mengatakan hasil pemeriksaan tersebut tidak mencerminkan kondisi saat ini karena dilakukan sebelum gelombang kedua COVID-19 di wilayah metropolitan Seoul yang merebak mulai tanggal 14 Agustus lalu. Sejak saat itu, sekitar 23-24 persen pasien COVID-19 tidak dapat diketahui sumber penularannya. Oleh karena itu, jika mempertimbangkan kondisi tersebut, rasio antibodi seharusnya lebih tinggi.
Rasio antibodi COVID-19 di negara-negara lain jauh lebih tinggi daripada Korea Selatan, yaitu 24,7 persen di New York, Amerika Serikat, 17 persen di London, Inggris, dan 7,3 persen di Stockholm, Swedia.
Dari hasil pemeriksaan tahap pertama yang diumumkan pada tanggal 9 Juli lalu, hanya seorang dari 3.055 orang atau 0,03 persen yang dikonfirmasi memiliki antibodi COVID-19 di Korea Selatan. Pada waktu itu, pemeriksaan tidak melibatkan warga kota Daegu yang terdampak gelombang pertama COVID-19. Namun dalam pemeriksaan kedua, 10 persennya adalah warga kota Daegu.
Hasil pemeriksaan tersebut dapat disimpulkan ke dalam dua hal. Pertama, tidak banyak pasien terinfeksi tanpa sadar. Kedua, COVID-19 tidak dapat diatasi dengan kekebalan kelompok.
Untuk pemeriksaan yang lebih teliti, otoritas berencana melakukan pemeriksaan antibodi COVID-19 setiap dua bulan sekali.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28