Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

30 Tahun Hubungan Diplomatik Korsel-Rusia

2020-10-03

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Korea Selatan dan Rusia menyambut 30 tahun hubungan diplomatik pada tanggal 30 September lalu. Selama itu, perdagangan antara dua negara itu telah meningkat 25 kali lipat dan kolaborasi bilateral juga telah diperkuat hingga berkembang menjadi mitra strategis.


Hubungan diplomatik Korea Selatan dan Rusia dimulai sejak Mantan Menteri Luar Negeri Korea Selatan, Choi Ho-jung dan mitranya dari Rusia, Eduard Shevardnadze menandatangani surat pernyataan bersama di New York, Amerika Serikat pada tahun 1990.


Keikutsertaan Uni Soviet pada Olimpiade Seoul 1988 dan kebijakan Mantan Presiden Korea Selatan, Roh Tae-woo ‘Ke Arah Utara’ sangat memengaruhi penjalinan hubungan diplomatik tersebut.


Setelah Olimpiade Seoul, pada April tahun 1989, Kamar Dagang dan Industri Uni Soviet dibuka di Seoul sementara kantor perwakilan Badan Promosi Perdagangan dan Investasi Korea (KOTRA) dibuka di Moskow pada tahun yang sama. Pada tahun 1990, kedua negara menempatkan konsulat masing-masing di Seoul dan Moskow. Kemudian itu, konferensi tingkat tinggi Korea Selatan dan Rusia pertama diadakan di San Francisco pada tanggal 4 Juni 1990.


Setelah Uni Soviet bubar pada Desember tahun 1991, hak dan kewajiban negaranya kemudian dilanjutkan oleh Federasi Rusia.


Selama 30 tahun hubungan diplomasi Korea Selatan dan Rusia berlangsung, hubungan kedua negara sangat maju. Volume perdagangan antara Korea Selatan dan Rusia pada saat hubungan diplomatik baru dijalinkan hanya 880 juta dolar AS saja, tapi kemudian meningkat hingga 22,3 miliar dolar AS pada tahun 2019. Jumlah pengunjung Rusia dan Korea Selatan sekitar 30 ribu orang pada tahun 1990, tapi meningkat hingga 770 ribu orang pada tahun 2019.


Perusahaan-perusahaan Korea Selatan juga membangun pabriknya di Rusia sejak tahun 2006. Pabrik LG, Orion, Samsung, dan Hyundai Motor terdapat di Rusia, malah Lotte membangun hotel mewah di pusat Moskow.


Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Presiden Rusia, Vladimir Putin mengadakan pembicaraan telepon dan sepakat untuk mengembangkan hubungan persahabatan dan kerja sama antara kedua negara ke depannya. Moon meminta Rusia untuk mendukung upaya pemerintah Korea Selatan dalam proses denuklirisasi dan perdamaian Semenanjung Korea dan Putin membalas pihaknya telah bersedia mengambil peran terkaitnya.


Ada pihak yang menilai bahwa kolaborasi Korea Selatan dan Rusia masih belum mencapai puncak potensinya. Terutamanya, di bidang ekonomi, semisal perdagangan bilateral yang mencatat 25,8 miliar dolar pada tahun 2014 lalu ternyata tidak meningkat tahun-tahun berikutnya. Kegiatan investasi dinilai pun tidak lancar sejak tahun 2010. Semua hal itu dikarenakan Rusia mengalami kesulitan akibat sanksi internasional akibat kasus Ukraina. Selain itu, kini kasus COVID-19 juga menjadi halangan.


Meski demikian, Rusia juga terus mengharapkan Korea Selatan tak enggan melakukan investasi pada daerah Timur Jauh Rusia dan melanjutkan proyek kolaborasi Korea Selatan, Korea Utara, dan Rusia.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >