ⓒGetty Images Bank

Perdana Menteri Korea Selatan, Chung Sye-kyun menyatakan hari Jumat (24/12/20) bahwa pemerintah telah menandatangani kesepakatan untuk membeli vaksin COVID-19 dari Janssen dan Pfizer.

Menurut Chung, vaksin Janssen telah dipesan untuk enam juta orang, lebih banyak dua juta orang daripada rencana awalnya dan vaksinasi akan dilakukan pada kuartal kedua tahun depan. Sementara vaksin Pfizer untuk 10 juta orang rencananya akan dimasukkan ke Korea Selatan pada kuartal ketiga tahun depan.

Sebelumnya, pemerintah mengatakan pihaknya berencana membeli vaksin yang sedang dikembangkan di luar negeri untuk 44 juta orang dan didatangkan pada bulan Februari atau Maret tahun depan. Untuk itu, pemerintah telah melakukan perjanjian dengan Fasilitas COVAX untuk membeli vaksin untuk 10 juta orang dan meberikan uang muka sebanyak 8,5 miliar won pada tanggal 9 Oktober. Selain itu, pemerintah telah melakukan kontrak dengan AstraZeneca untuk mendapatkan vaksin untuk 10 juta orang.

Presiden Moon Jae-in hari Selasa (22/12/20) menuturkan bahwa pemerintah sedang berupaya untuk tidak terlambat melakukan vaksinasi.

Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (Korea Disease Control and Prevention Agency, KDCA) juga menekankan bahwa vaksinasi akan dilakukan dengan cepat sambil menerangkan pihaknya akan mengatur jadwal vaksinasi dengan memantau persediaan vaksin, kondisi dalam negeri, kondisi vaksinasi di luar negeri dan efek sampingnya.

KDCA menambahkan pihaknya juga berencana akan melakukan vaksinasi COVID-19 sebelum tren virus influenza menular di tahun depan, yaitu sebelum bulan November 2021. Vaksinasi juga dilakukan mengan pertimbangan tentang kondisi COVID-19 pada saat vaksin disediakan dan strategi pencegahannya.

Akan tetapi, ada yang mengkritik Korea Selatan terlalu terlambat menyediakan vaksin COVID-19 jika membandingkan rencana ratusan negara lain yang akan melakukan vaksinasi dalam tahun ini. Namun, kontrak pembelian vaksin untuk 16 juta orang telah diadakan sehingga Korea Selatan ternyata dapat segera melakukan vaksinasi COVID-19 pada semester pertama tahun depan. Dengan demikian, kekhawatiran tentang vaksin COVID-19 dapat diredakan.