Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Peluncuran Rudal Korut dan Kondisi Semenanjung Korea

2021-09-18

Warta Berita

ⓒ YONHAP News

Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik pada hari Rabu (15/09), setelah melakukan peluncuran rudal jelajah jarak jauh dua hari sebelumnya. Kemudian, adik perempuan pemimpin Korea Utara, Kim Yo-jong, melontarkan kata-kata kasar yang ditujukan kepada Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan menyebabkan ketidakstabilan di Semenanjung Korea. 


Kepala Staf Gabungan (JCS) Korea Selatan pada Rabu (15/09) mengumumkan Korea Utara meluncurkan dua rudal balistik ke arah Laut Timur dan rudal itu terbang sejauh 800 kilometer dengan ketinggian 60 kilometer.


Pihak Korea Utara menyatakan peluncuran itu merupakan bagian dari latihan batalion rudal pasukan kereta api dan rudal tersebut menembak target sejauh 800 kilometeri di Laut Timur dengan tepat. Ini adalah kali pertama Korea Utara mengumumkan mengenai latihan batalion rudal pasukan kereta api yang dibentuk tahun ini.


Korea Utara telah lima kali meluncurkan rudal dalam tahun ini. Peluncuran rudal jelajah jarak jauh, yang dilakukan dua hari sebelumnya, tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Namun, peluncuran rudal balistik merupakan pelanggaran resolusi Dewan Keamanan PBB. Selain itu, terdapat indikasi pengoperasian fasilitas nuklir di Korea Utara baru-baru ini.


Terlebih, provokasi Korea Utara itu dilakukan pada saat diadakannya pertemuan Ketua Juru Runding Nuklir Korea Utara antara Korea Selatan, AS dan Jepang serta kunjungan Menteri Luar Negeri China Wang Yi ke Korea Selatan. Dalam pertemuan tersebut, Korea Selatan dan AS telah membahas rencana untuk melaksanakan proyek kerja sama bantuan kemanusiaan dengan Korea Utara, terlepas dari kemajuan upaya denuklirisasi.


Untuk melancarkan upaya dialog dengan Korea Utara, Korea Selatan dan AS telah mengecilkan skala latihan militer gabungan tahunan mereka. Namun, Korea Utara membekukan situasi dengan meluncurkan beberapa rudal sebelum dan sesudah pertemuan juru runding nuklir Korea Utara tersebut. Bahkan, peluncuran rudal balistik dilakukan saat Wang Yi berkunjung ke Seoul untuk menghadiri pertemuan menteri luar negeri dan bertemu dengan Presiden Moon Jae-in. 


Selama ini, Korea Utara menggunakan taktik untuk menaikkan ketegangan sebelum melakukan perundingan. Taktik itu bertujuan untuk meningkatkan pengembangan rudal nuklir Korea Utara, sekaligus menaikkan kekuatan negosiasinya dalam perundingan. Bahkan, peluncuran rudal Korea Utara itu dilakukan saat Korea Selatan mengumumkan keberhasilan pengembangan rudal balistik berbasis kapal selam (SLBM). Hal itu dapat dilihat sebagai penentangan terhadap Korea Selatan. 


Dalam kondisi demikian, tampaknya dialog untuk membahas masalah nuklir Korea Utara tidak akan berjalan lancar untuk sementara waktu. Perwakilan AS pun menyatakan pihaknya akan melakukan pengetatan sanksi terhadap Korea Utara, terlepas dari langkah peredaan ketegangan yang diambil.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >