ⓒYONHAP News

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengusulkan deklarasi untuk mengakhiri Perang Korea dalam pidatonya di Sidang Umum ke-76 Perserikat Bangsa-Bangsa pada hari Selasa (21/09) lalu. Presiden Moon menekankan bahwa deklarasi itu akan menjadi titik balik penting untuk membuat ketertiban baru demi mencapai rekonsiliasi dan kolaborasi di Semenanjung Korea. Kemudian, ia mengusulkan agar tiga pihak, yaitu kedua Korea dan Amerika Serikat, atau empat pihak, termasuk China, mendeklarasikan berakhirnya perang di Semenanjung Korea.

Moon juga meminta kerja sama masyarakat internasional untuk upaya pelaksanaan reuni keluarga terpisah antara Korea Selatan dan Korea Utara serta penanggulangan penyakit menular dan bencana alam.

Presiden Korea Selatan telah mengusulkan deklarasi tersebut dalam pidatonya pada Sidang Umum PBB tahun lalu, namun usulannya tahun ini lebih rinci dengan melibatkan AS dan China, selain kedua Korea, yang merupakan pihak-pihak yang terlibat dalam Perang Korea.

Di Sidang Umum PBB tahun 2018 pun, Presiden Moon mengatakan bahwa dia berharap langkah berani untuk denuklirisasi yang dilakukan oleh negara-negara bersangkutan akan membawa pada deklarasi berakhirnya Perang Korea. Kemudian, KTT antar-Korea dan KTT Korea Utara dan AS digelar dan perihal deklarasi itu juga sempat dibahas secara nyata. Akan tetapi, KTT Korea Utara dan AS di Hanoi gagal mencapai kesepakatan dan hubungan kedua negara itu pun membeku hingga saat ini.

Presiden Moon, yang hanya memiliki waktu sekitar delapan bulan saja hingga masa pemerintahannya berakhir, mengeluarkan usulan berani itu karena hal tersebut bukan hanya sekedar deklarasi, namun merupakan penyelesaian garis besar kebijakannya terhadap Korea Utara.

Selain deklarasi akhir perang tersebut, Moon mengemukakan tiga prinsip yang diungkapkannya di Sidang Umum PBB tahun 2019, yaitu tidak ada perang, jaminan keamanan, dan kemakmuran bersama. Untuk mendorong Korea Utara kembali duduk di meja perundingan, Presiden Moon mengeluarkan gagasan untuk membentuk 'koalisi pencegahan penyakit dan kesehatan Asia Timur Laut' dan 'Model Semenanjung Korea' untuk memimpin perdamaian regional melalui dialog antar-Korea.

Namun demikian, prospeknya tidak begitu baik. Belum diketahui apakah Korea Utara dan AS akan menanggapi hal tersebut atau tidak, dan efektivitas usulan Presiden Moon mengenai deklarasi untuk mengakhiri Perang Korea pun dipertanyakan.