Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Pemilihan Kepala Daerah Korea Selatan ke-8

2022-05-14

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Korea Selatan akan melakukan pemilihan kepala daerah (pilkada) secara serentak di seluruh negeri pada tanggal 1 Juni, 22 hari sejak Pemerintahan Yoon Suk Yeol diluncurkan.  


Di pilkada kali ini, setiap pemilih akan memberikan suara untuk 7 calon kepala daerah. Namun, beberapa di antaranya akan memberikan suara untuk memilih 8 pemimpin, yaitu tujuh calon dalam pemilihan kepala daerah dan 1 calon dalam pemilihan sela untuk anggota Majelis Nasional.


Pendaftaran kandidat untuk pemilihan umum kali ini telah berlangsung pada 12 dan 13 Mei, kemudian kampanye resmi akan dimulai pada 19 hingga 31 Mei, sementara pemungutan suara awal akan dilaksanakan pada 27 dan 28 Mei. Salah satu hal yang membedakan pilkada kali ini dengan yang sebelumnya adalah batas minimal usia pemilih telah diubah dari sebelumnya 25 tahun menjadi 18 tahun, setelah Undang-Undang Pemilihan Pejabat Negara diamandemen.


Pilkada kal ini juga disebut sebagai 'perpanjangan dari pemilihan umum presiden' atau sebagian lagi menyebutnya sebagai 'pemilihan umum presiden mini'. Ahn Cheol-soo, calon dari Partai Kekuatan Rakyat, dan Lee Jae-myung, penasihat tetap Partai Demokrat, yang keduanya sempat mencalonkan diri dalam pemilihan umum presiden yang lalu, kini ikut serta dalam pemilihan kali ini. Keduanya dinilai merupakan calon kuat untuk menjadi presiden berikutnya.


Ahn dan Lee mencalonkan diri dalam pemilihan sela anggota parlemen untuk wilayah berbeda. Ahn ikut dalam pemilihan untuk mewakili wilayah Pangyo, Seongnam, sementara Lee untuk Gyeyang, Incheon. Namun demikian, kemenangan atau kekalahan mereka akan menjadi barometer sentimen publik. Kedua kandidat pun telah menyatakan tekad untuk berupaya memenangkan pemilihan di Juni mendatang untuk masing-masing partainya. 


Selain itu, 'Pemilihan umum mini' ini merujuk pada reorganisasi kekuatan di parlemen dan pemerintah daerah yang saat ini didominasi oleh Partai Demokrat. Total 12 dari 17 kepala daerah berasal dari Partai Demokrat, kecuali Seoul, Busan, Daegu, Gyeongsang Utara, dan Jeju.


Kekuatan partai oposisi utama yang menguasai lebih dari setengah jumlah kursi di parlemen dan jabatan kepala daerah merupakan faktor penting yang mempengaruhi kekuatan politik pemerintahan Yoon yang baru diluncurkan. Oleh sebab itu, partai berkuasa, Partai Kekuatan Rakyat, membutuhkan kemenangan dalam pilkada kali ini. 


Partai berkuasa berharap memenangkan pilkada 1 Juni mendatang untuk menyeimbangkan kekuatan daerah. Jika dapat menang di daerah Gyeonggido dan di 2 atau 3 daerah lainnya, maka partai berkuasa dinilai telah menang dalam pilkada kali ini.


Di sisi lain, partai oposisi utama, Partai Demokrat, menargetkan kemenangan di Gyeonggido dan Seoul untuk memperkuat pengaruhnya yang melemah akibat kegagalan dalam pemilihan umum presiden. Namun, hingga saat ini, target tersebut tampak sulit tercapai.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >