Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Peluncuran Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik

2022-05-28

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Kerangka Kerja Ekonomi Indo-Pasifik (IPEF) yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) diluncurkan secara resmi pada Senin (23/05) dengan 13 negara bergabung di dalamnya. Dalam pertemuan puncak IPEF, Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengatakan bahwa IPEF adalah langkah pertama untuk menunjukkan solidaritas dan kesediaan untuk berkonsultasi antara negara-negara di kawasan dan menjadi kesempatan untuk mewujudkan pertumbuhan berkelanjutan di kawasan Indo-Pasifik.


Berbeda dengan perjanjian perdagangan bebas (FTA), IPEF ditujukan untuk agenda perdagangan baru, termasuk ekonomi digital dan standar teknologi, pemulihan rantai pasokan, dekarbonisasi dan energi bersih, modal overhead sosial (SOC), dan standar tenaga kerja.


Sebelum keberangkatan Presiden Biden untuk lawatan ke Seoul dan Tokyo, hanya 7 negara berpartisipasi sebagai pendiri IPEF, namun kemudian 6 negara ASEAN bergabung, sehingga total 13 negara berpartisipasi dalam IPEF.


Tidak dapat disangkal bahwa IPEF ditujukan untuk menahan China. AS tidak berpartisipasi dalam Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP), sementara China tidak bergabung dalam IPEF. Sebagian besar negara-negara lain berpartisipasi dalam RCEP dan IPEF. Dengan kata lain, tampak Amerika Serikat dan China sedang bersaing untuk menarik keberpihakan negara-negara di kawasan Indo-Pasifik.


Peluncuran IPEF dapat dikatakan sukses, sebagaimana berhasil menarik dukungan dari lebih banyak negara daripada yang diperkirakan sebelumnya. Namun demikian, masih belum ada keuntungan jelas yang dapat dinikmati oleh negara-negara anggota yang berpartisipasi, seperti penghapusan tarif. Selain itu, China pun menyatakan penentangannya terhadap peluncuran IPEF.


Untuk menghadapi pengaruh China, AS telah membentuk Dialog Keamanan Segiempat atau Quad bersama Jepang, India, dan Australia, dan bermaksud memblokir ekonomi China dengan pembentukan IPEF. Jika Quad dan IPEF berkembang dengan baik, maka dapat berfungsi sebagai NATO versi Asia dan AS akan dapat menjalankan strategi tradisional blokade benua Eurasia dengan baik.


Partisipasi Korea Selatan dalam IPEF adalah isu yang kompleks. Ini memaknai perubahan arah kebijakan luar negeri Korea Selatan, yaitu 'AS untuk keamanan dan China untuk ekonomi'. Korea Selatan adalah negara yang kuat di bidang semikonduktor, dan semikonduktor adalah produk strategis yang penting. Sebab itu, Korea Selatan menjadi mitra penting bagi AS maupun China. Ini berarti akan ada tekanan kuat dari AS dan China agar Korea Selatan memihak salah satu dari mereka.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >