ⓒYONHAP News

Korea Selatan, Amerika Serikat (AS), dan Jepang sepakat melakukan upaya bersama untuk mewujudkan denuklirisai lengkap dan perdamaian permanen di Semenanjung Korea. Kesepakatan itu dibuat dalam Pertemuan Menteri Pertahanan yang digelar di sela-sela Konferensi Keamanan Asia, yang juga dikenal dengan Dialog Shangri-La, pada 11 Juni. 

Dalam pertemuan antara Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup bersama mitranya dari AS, Lloyd Austin, dan dari Jepang, Nobuo Kishi, disepakati pelaksanaan latihan peringatan rudal secara rutin dan terbuka. 

Korea Selatan, AS, dan Jepang telah melakukan latihan peringatan rudal dari kapal di laut setiap kuartal sejak tahun 2018, tetapi tidak dilakukan secara publik dan tidak rutin agar tidak merusak kondisi tenang antara kedua Korea dan AS.

Selain itu, latihan pendeteksian dan pelacakan rudal balistik juga merupakan latihan maritim multinasional yang dilaksanakan oleh AS setiap dua tahun sekali. Namun, latihan ini pun tidak rutin dilaksanakan. Berdasarkan kesepakatan Menteri Pertahanan dari ketiga negara baru-baru ini, latihan 'Pacific Dragon' tersebut akan dilaksanakan pada awal bulan Agustus dengan dihadiri oleh Korea Selatan, AS, Jepang, dan Australia. 

Latihan pendeteksian dan pelacakan rudal balistik akan dilakukan dengan cara menggabungkan latihan simulasi pendeteksian, pelacakan, dan pencegatan rudal yang ditembakkan ke sasaran.

Latihan peringatan rudal juga diperkirakan akan dilakukan lebih dari dua kali pada semester kedua tahun ini. Ketika latihan peringatan rudal gabungan antara Korea Selatan, AS, dan Jepang pada Desember 2017 berakhir, Korea Utara mengkritik latihan tersebut sebagai 'percobaan persekutuan militer trilateral' dan 'permainan api yang berbahaya'.

Di sisi lain, kerja sama keamanan bilateral antara Korea Selatan dan Jepang menjadi perhatian, khususnya mengenai Keamanan Umum Perjanjian Informasi Militer (GSOMIA) antara Korea Selatan dan Jepang.

Menteri Pertahanan Korea Selatan dalam pidatonya di Dialog Shangri-La pada tanggal 12 Juni mengatakan pihaknya berniat berdiskusi dengan Jepang. Usai pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Tony Blinken di Washington pada 13 Juni, dia juga mengungkapkan harapan agar GSOMIA Korea Selatan dan Jepang dapat segera dinormalkan kembali.

Pemerintah Jepang menunjukkan tanggapan positif akan pernyataan Menteri Pertahanan Korea Selatan tersebut. Oleh sebab itu, kini perlu dilihat langkah apa yang akan diambil oleh kedua negara ke depannya.