Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Pidato Presiden Yoon Suk Yeol di Sidang Umum PBB

2022-09-24

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berpidato dengan tema "Kebebasan dan Solidaritas" di hadapan Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-77 di New York, Amerika Serikat (AS), pada Selasa (20/09). 


Dalam pidato berdurasi 11 menit itu, Presiden Yoon mengatakan bahwa apabila kebebasan individu di suatu negara terancam, maka anggota komunitas harus bekerja sama menghilangkan ancaman tersebut dan mempertahankan kebebasan. Ini sama halnya dengan hidup bermasyarakat sebagai komunitas global. 


Inti pidato Presiden Yoon adalah "kebebasan" yang menjadi prinsip dasar kebijakan domestik dan internasional pemerintahan Yoon. Dalam pidatonya, dia menyerukan dukungan dan solidaritas terhadap nilai-nilai universial, kemudian menegaskan bahwa Korea Selatan akan bertanggung jawab dan berperan dalam upaya tersebut. Namun demikian, Presiden Yoon tidak menyinggung langsung masalah Korea Utara dalam pidatonya.


Di sela-sela Sidang Umum PBB, Presiden Yoon juga dilaporkan mengadakan pertemuan singkat dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di sebuah gedung konferensi di dekat Markas Besar PBB. Menurut laporan dari Kantor Kepresidenan Korea Selatan, kedua pemimpin negara itu sependapat bahwa hubungan Korea Selatan dan Jepang perlu diperbaiki, sehingga keduanya akan terus melakukan pembicaraan ke depannya. Pemerintah Jepang pun mengumumkan bahwa Presiden Yoon dan PM Kishida telah sepakat untuk mendorong dialog antara otoritas diplomasi kedua negara demi menyelesaikan masalah-masalah yang ada, termasuk isu pekerja paksa warga Korea di masa penjajahan Jepang.


Pidato Presiden Yoon menekankan solidaritas nilai-nilai universal global yang merupakan tujuan kebijakan diplomasi Korea Selatan dengan menggarisbawahi "kebebasan". Presiden Yoon menyebut perubahan status quo dengan kekerasan, senjata pemusnah massal, dan pelanggaran hak asasi manusia merupakan ancaman terhadap kebebasan dan perdamaian. Presiden Yoon dengan jelas menyatakan solidaritas dan berdiri di sisi “kebebasan” di tengah kondis dunia yang tidak menentu akibat Perang di Ukraina, keteganan antara China dan Taiwan, ancaman nuklir dan rudal Korea Utara, dan lain sebagainya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >