Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Strategi Masa Depan untuk Teknologi Hidrogen

2022-11-12

Warta Berita

ⓒKBS News

Kementerian Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Informasi dan Telekomunikasi pada pertemuan Komite Ekonomi Hidrogen ke-5 yang dipimpin oleh Perdana Menteri Han Deok-soo pada Rabu (09/11) menetapkan 'Strategi Masa Depan Teknologi Hidrogen' yang dibagi dalam tiga strategi dan sembilan tugas. 


Komite Ekonomi Hidrogen yang diluncurkan pada 1 Juli 2020 berperan sebagai menara pengawas ekonomi hidrogen yang terdiri atas pemerintah dan pakar swasta sesuai dengan Undang-Undang (UU) Pertumbuhan Ekonomi Hidrogen dan Pengelolaan Keamanan Hidrogen. Komite yang dipimpin oleh Perdana Menteri ini melibatkan delapan menteri terkait, tokoh industri, akademisi, dan berbagai organisasi.


Komite tersebut menargetkan pertumbuhan 500 perusahaan yang berspesialisasi di bidang hidrogen hingga tahun 2030 dan 1.000 perusahaan hingga tahun 2040 untuk memperkuat daya saing ekosistem industri hidrogen Korea Selatan. Untuk mencapai target tersebut, komite melaksanakan proyek untuk bahan baku dan peralatan yang dibutuhkan di industri hidrogen, khususnya di bidang mobilitas hidrogen, sel bahan bakar, hidrogen cair, stasiun pengisian hidrogen, dan elektrolisis air.


Berdasarkan strategi tersebut, lokalisasi teknologi ditargetkan rampung hingga tahun 2030, dengan prioritas terlebih dahulu mengamankan teknologi elektrolisis air alkali dan teknologi elektrolisis membran elektrolit polimer (PEM). Elektrolisis air adalah teknologi mengelektrolisis air untuk menghasilkan 99,99% hidrogen murni hijau. Negara-negara teknologi maju di dunia diketahui telah merampungkan komersialisasi teknologi elektrolisis air alkali dan PEM, tetapi tingkat teknologinya dikatakan hanya 60 persen dari teknologi yang dimiliki Korea Selatan.


Selain mengejar kemajuan teknologi negara-negara maju, Korea Selatan juga mengembangkan sumber teknologi generasi berikutnya, seperti membran pertukaran anion (AEM) dan elektrolisis air oksida padat (SOFC). 


Di bidang mobil listrik bertenaga hidrogen, Korea Selatan bertujuan untuk menciptakan jurang atau super-gap pangsa pasar Korea Selatan dan negara lainnya. Korea Selatan saat ini menguasai pangsa pasar global mobil hidrogen sebesar 53 persen, menjadi nomor satu di dunia, sehingga pemerintah berniat untuk memperlebar kesenjangan dengan negara-negara pesaing lainnya. Untuk itu, efisiensi tumpukan sel bahan bakar, peningkatan daya tahan, dan teknologi penyimpanan hidrogen cair untuk kendaraan yang dapat menyimpan lebih dari tiga kali hidro gas bertekanan tinggi akan ditingkatkan dari kapasitas saat ini. 


Strategi Masa Depan Ekonomi hidrogen pemerintah Korea Selatan ini mengacu pada ekonomi masa depan dengan menggunakan hidrogen sebagai sumber energi utama, yang merupakan alternatif untuk menangani masalah di masa depan akibat habisnya bahan bakar fosil yang tidak dapat diperbarui. Masa depan dunia ditentukan oleh teknologi hidrogen, sehingga negara yang menguasai industri ini akan dapat memimpin ekonomi dunia.


Korea Selatan yang terlambat masuk ke persaingan di era bahan bakar fosil, kini memiliki kesempatan untuk bersaing dengan negara-negara maju dengan bersama memulai di garis start era bahan bakar hidrogen.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >