Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Kumpulan Isu

Buy Korea

2022-12-03

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Bursa Efek Korea Selatan mengungkapkan investor asing telah melakukan aksi beli senilai 6,78 triliun won sejak 1 Oktober hingga 29 November, sementara KOSDAQ, yang didominasi saham perusahaan-perusahaan teknologi, mencatatkan aksi jual investor senilai 36,7 miliar won.


Pembelian investor asing berpusat pada saham berkapitalisasi besar dengan kapitalisasi pasar tertinggi di Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI). Saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing adalah saham Samsung Electronics senilai 1,970 triliun won, diikuti oleh saham LG Energy Solution senilai 1,132 triliun won, Samsung SDI senilai 1,254 triliun won, dan SK Hynix senilai 650,9 miliar won. 


Dengan demikian rasio kepemilikan investor asing di bursa KOSPI melampaui 31 persen pada bulan Oktober, pertama kali dalam lima bulan terakhir. Pangsa investor asing di pasar saham untuk bulan Oktober adalah 31,26 persen, naik 0,5 persen poin dari September. Namun belum dapat dipastikan apakah tren pembelian saham oleh investor asing serupa akan terus berlanjut atau tidak, sebagaimana pada November, kepemilikan investor asing turun menjadi total 30,69 persen. Di pasar KOSAQ, rasio investor asing sedikit mencatatkan penurunan menjadi 8,74 persen pada November, dari sebelumnya sebesar 8,9 persen pada Oktober. 


Peningkatan aksi beli investor asing tersebut didorong oleh penurunan harga saham perusahaan semikonduktor yang mendekati titik bawah. Namun, para ahli mengungkapkan masih terlalu dini untuk mengatakan bahwa tren pembelian investor asing ini akan terus berlanjut. 


Diketahui bahwa investor asing tidak pernah melakukan aksi jual saat KOSPI turun ke bawah kisaran 2.400. Saat investor lokal melakukan aksi jual akibat kekecewaan terhadap penurunan KOSPI, investor asing malah melakukan aksi beli. Namun, tidak dapat dipastikan apakah investor asing akan terus melakukan pembelian ke depannya. 


Dengan mempertimbangkan kondisi yang ada, prospek harga saham dilaporkan tidak begitu cerah. Terlebih lagi, terdapat kemungkinan selisih suku bunga acuan Korea Selatan dan AS akan semakin melebar dan nilai mata dolar AS akan menguat.


Pada tahun 2023, harga saham diperkirakan akan menunjukkan tren “tinggi dan rendah” saat memasuki fase pemulihan setelah gelembung menghilang. Fluktuasi diperkirakan akan berada di kisaran 2.000 hingga 2.600. Oleh sebab itu selama kuartal pertama tahun depan, investor asing diperkirakan akan melakukan aksi jual dan beli.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >