Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Pada tanggal 27 April 2018, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membuka jalan baru demi perdamaian dan kemakmuran. Di tengah sorotan hangat dunia yang tertuju pada KTT Antar-Korea di Panmunjeom, kedua Korea mengumumkan bahwa keduanya akan mengakhiri pembagian dan konfrontasi yang sudah lama, dan mengantar ke era rekonsiliasi dan perdamaian melalui denuklirisasi sepenuhnya di Semenanjung Korea. Terlebih lagi, deklarasi bersama termasuk ungkapan ‘denuklirisasi sepenuhnya’, menandakan dimulainya proses denuklirisasi di Semenanjung Korea. KTT Antar-Korea yang sukses, dilanjutkan dengan pertemuan puncak antara Korea Utara dan AS. Hubungan Antar-Korea juga berkembang pesat.
Sekitar satu tahun telah berlalu sejak Deklarasi Panmunjeom. Sayangnya, proses denuklirisasi Korea Utara gagal untuk membuat kemajuan yang nyata. Korea Utara dan AS menunjukkan pandangan yang sangat berbeda dalam proses denuklirisasi setelah gagalnya pertemuan puncak kedua mereka di Hanoi. Seoul dan Pyongyang telah mengadakan tiga KTT pada tahun lalu saja, namun hubungan mereka saat ini juga menemukan jalan buntu.
Diperkirakan bahwa KTT antara pemimpin Kim Jong-un dan presiden Rusia Vladimir Putin di Vladivostok pada hari Kamis (25/4/19) tidak akan berdampak besar pada negosiasi nuklir. Namun, Pyongyang dan Washington juga tidak mungkin mempersempit perbedaan mereka atas denuklirisasi dalam waktu dekat. Presiden Korea Selatan telah bertindak sebagai mediator untuk menjaga momentum perundingan denuklirisasi, namun tampaknya dia menghadapi kesulitan dalam memainkan peran tersebut. Meski begitu, saya berpendapat Korea Selatan harus bersabar dan tetap fokus pada perannya secara konsisten.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28