© KBS

‘Republik Pyongyang’ adalah salah satu istilah terkait Korea Utara. Artinya ibu kota Pyongyang menikmati perlakuan khusus yang disediakan oleh pihak berwenang, mulai dari penyediaan yang memadai atas kebutuhan bagi rakyatnya hingga berbagai infrastruktur. 

Pyongyang yang disebut sebagai "jantung revolusi" oleh masyarakat setempat, merupakan simbol rezim Korea Utara dan tempat ideal yang ingin dipaparkan kepada dunia luar. Maka dari itu, kartu warga diberikan kepada warga yang tinggal di ibukota. Dengan memisahkan warga Pyongyang dari penduduk di daerah lain, kartu-kartu itu menunjukkan bahwa berdomisili di Pyongyang adalah hak istimewa yang signifikan. Tetapi hak istimewa ini disertai dengan kewajiban. 

Kebanyakan orang asing yang telah mengunjungi Korea Utara setuju bahwa Pyongyang cukup bersih. Faktanya, warga Pyongyang dikerahkan untuk membersihkan lingkungan mereka beberapa bulan sebelum acara internasional atau kunjungan tamu asing ke kota tersebut. Siswa-siswi harus berhenti belajar selama berberapa bulan karena persiapan untuk acara senam massal. Pekerja kantor juga harus berkali-kali menghadiri acara penting. 

Pejabat tinggi yang setia melayani partai, pemerintah atau militer, serta kelas baru pengusaha kaya yang dikenal sebagai donju tinggal di Pyongyang, di mana standar kehidupannya cukup tinggi. Kota Pyongyang telah meningkatkan penampilan luarnya di bawah pemerintahan Pemimpin Kim Jong-un, dengan pembangunan jalan-jalan baru.

 

Berbagai manfaat dan keuntungan yang diberikan kepada warga Pyongyang dan penerapan ekonomi pasar dapat membuat orang percaya bahwa ekonomi Korea Utara telah membaik, setidaknya di permukaan. Tetapi ibu kotanya secara jelas menunjukkan kenyataan bahwa kesenjangan regional hanya akan melebar tanpa langkah reformasi yang komprehensif.