Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Presiden Korea Selatan Moon Jae-in berjanji untuk membangun ekonomi damai dengan Korea Utara sebagai sarana menjadikannya realita menuju jalan unifikasi dalam pidato Hari Kemerdekaan pada tanggal 15 Agustus.
Moon mempresentasikan visi "ekonomi perdamaian" awal bulan ini sebagai cara untuk mengatasi aksi balasan ekonomi Jepang dan mengurangi ketergantungan ekonomi Seoul pada Tokyo. Menteri Unifikasi Kim Yeon-chul juga mengatakan bahwa kondisi keamanan di wialyahnya sekarang mengutamakan perlunya ekonomi perdamaian, yang bisa mendorong masa depan Semenanjung Korea yang cerah.
Sebuah konsultan ekonomi yang berbasis di Inggris, Pusat Penelitian Ekonomi dan Bisnis, memperkirakan bahwa Korea bersatu akan memiliki PDB terbesar keenam di dunia pada tahun 2030-an. Bank investasi global Goldman Sachs, juga memperkirakan dalam laporannya tahun 2009 bahwa pendapatan per kapita dari Korea bersatu akan mencapai 86 ribu dolar AS pada tahun 2050. Terlebih lagi ekonomi perdamaian diharapkan dapat meningkatkan hubungan antara Korea Selatan dan Korea Utara.
Tampaknya Presiden Moon berulang kali menekankan ekonomi damai, dengan mempertimbangkan masa depan jangka panjang dalam hubungan lintas batas dua negara. Selain itu, ia mungkin percaya bahwa Korea Utara telah melakukan provokasi dalam upayanya untuk meraih kemenangan pada pertemuan puncak ketiga yang mungkin dilakukan dengan AS, dan ia berharap dapat memainkan peran mediasi antara keduanya.
Latihan militer bersama antara Korea Selatan dan AS yang mendapat protes keras dari Korea Utara, sudah berakhir, sementara Perwakilan Khusus urusan kebijakan Korea Utara di Kementerian Luar negeri AS Stephen Biegun kini sedang mengunjungi Korea Selatan. Kami menantikan perkembangan positif, seperti dimulainya kembali dialog Korea Utara dan AS yang mengarah pada kemajuan dalam hubungan antar-Korea dan penciptaan ekonomi perdamaian.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28