Menlu Korsel dan Indonesia Bertemu di Seoul, Bahas Lanjutan Proyek KF-21
2024-03-19 14:40:05
Badan Intelijen Nasional (NIS) Korea Selatan memperkirakan pada tanggal 4 Oktober bahwa Korea Utara dan AS berpotensi akan mengadakan putaran baru perundingan tingkat kerja dalam bulan ini atau paling lambat awal bulan depan. Karena Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un hendak mendorong pertemuan puncaknya yang ketiga dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dalam tahun ini.
Kini perhatian tertuju pada apakah Pyongyang dan Washington dapat menyediakan momentum untuk melanjutkan kembali pembicaraan tingkat kerja, di sela-sela konferensi nonproliferasi nuklir yang diadakan di Moskow, Rusia dari tanggal 7 hingga 9 November. Untuk forum antara pejabat pemerintah dan pakar tersebut, Korea Utara telah mengirim Direktur Jendral untuk Urusan Amerika Utara di Kementerian Luar Negeri Korea Utara, Jo Chol-su. Dari Washington, Utusan Khusus Korea Utara di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat, Mark Lambert juga menghadiri acara tersebut.
Korea Utara telah menembakkan proyektil sebanyak 12 kali dalam tahun ini saja. Provokasi sebagian besar ditafsirkan sebagai strategi Pyongyang untuk mendesak Washington mengubah sikapnya sebelum akhir tahun ini. Dengan tenggat waktu semakin dekat, muncul kekhawatiran tentang provokasi tambahan dari Korea Utara. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un tampaknya juga mempertimbangkan untuk mengunjungi China sebagai langkah lain untuk menekan AS. Sangat penting dan mendesak bagi Korea Utara untuk diberikan pelonggaran sanksi dengan segala cara. Memang benar, hubungan yang lebih dekat antara Korea Utara dan China akan berdampak negatif pada hubungan Korea Utara dan AS. Jika Korea Utara menekan AS dengan berbagai cara, maka sulit untuk memprediksi apakah putaran ketiga KTT Kim dan Trump akan diadakan sebelum tahun ini berakhir.
2024-03-19 14:40:05
2024-03-14 15:36:42
2024-02-02 14:21:28