ⓒ YONHAP News

Surat-surat antara Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un terungkap dalam buku baru karya Bob Woodward berjudul, "Rage" yang diterbitkan pada tanggal 15 September. Woodward yang adalah seorang jurnalis Washington Post mengatakan bahwa dia telah memperoleh 27 surat, kecuali dua yang telah dipublikasikan oleh Trump sebelumnya. Surat-surat itu merujuk pada percakapan antara kedua pemimpin dari April 2018 hingga Agustus tahun lalu. 

Surat-surat tersebut menunjukkan bahwa Trump dan Kim menjadi dekat satu sama lain dengan cepat setelah mereka berjanji untuk mengadakan pertemuan pertama mereka. Akan tetapi, hubungan mereka menjauh setelah pertemuan singkat mereka di desa gencatan senjata antar-Korea di Panmunjeom. Pertukaran surat mereka tampaknya mencapai puncak gemilangnya antara pertemuan puncak pertama mereka pada Juni 2018 dan yang kedua pada Februari 2019. Namun latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS terus dilaksanakan, sehingga Kim mengirim lagi surat kepada Trump untuk mengekspresikan ketidaksenangannya. Itulah yang menyebabkan pertukaran surat mereka menjadi langka. 

Ini bukan pertama kalinya surat pemimpin Korea Utara untuk Trump dipublikasikan. Trump merilis surat Kim di akun Twitter-nya pada Juli 2018, tepat setelah pertemuan puncak pertama antara Korea Utara dan AS berlangsung di Singapura. Namun kali ini, Korea Utara mungkin merasa kesal karena bukan Trump, melainkan orang lain yang mempublikasikan isi dari surat-surat pemimpinnya yang tampaknya memuji Trump di tengah buruknya hubungan bilateral mereka saat ini. Korea Utara hingga saat ini belum menyampaikan tanggapan resminya. Ada yang berspekulasi bahwa Pyongyang tampaknya melanjutkan strateginya untuk “mengabaikan AS.”