ⓒ KBS

Di Korea Utara, terdapat UU lalu lintas jalan raya, UU tentang perkeretaapian, kendaraan, dan UU tentang kereta bawah tanah. Undang-undang lalu lintas tentang jalan raya diberlakukan pada tahun 1997 dan sudah direvisi sebanyak tujuh kali hingga tahun 2011. Tampaknya masyarakat Korea Utara banyak berubah selama periode tersebut. Bahkan revisi pada tahun 2011 menerapkan ketentuan yang mewajibkan pengemudi untuk membersihkan kendaraannya. Berdasarkan undang-undang yang direvisi, mereka yang menyebabkan kecelakaan lalu lintas akan dicabut SIMnya dan kota-kota besar mengadopsi sistem plat ganjil genap. 

Di Korea Selatan, berbagai peraturan lalu lintas telah diperkuat. Namun peraturan lalu lintas di Korea Utara agak sederhana jika dibandingkan dengan yang ada di Korea Selatan. Jumlah kendaraan lebih sedikit sehingga kemacetan lalu lintas di Korea Utara juga jarang terjadi. Korea Selatan telah memberlakukan peraturan yang lebih ketat terhadap pengemudi yang berkendara dalam kondisi mabuk. Di Korea Utara, pengemudi yang terbukti mabuk juga dikenakan berbagai hukuman, termasuk denda. Ketika mengemudi dalam keadaan mabuk yang mengakibatkan kecelakaan lalu lintas dan muncul korban jiwa, izin SIM mereka dibatalkan secara permanen dan kendaraan mereka disita. Bahkan mereka juga wajib melakukan kerja paksa antara satu sampai tiga tahun. Di Korea Utara, setiap kali pemegang SIM melanggar aturan lalu lintas, di bagian bawah sim akan dibolongi. Ketika sudah terkumpul lima bolongan, maka lisensinya dibatalkan.

Tidak seperti di Korea Selatan, rakyat Korea Utara memang sulit mendapatkan peluang untuk mendapatkan SIM dan prosesnya juga membutuhkan waktu yang lebih lama. Pengemudi mobil adalah pekerjaan yang sangat digemari di masyarakat Korea Utara, karena pengemudi dianggap sebagai pekerja teknis. Tampaknya pengemudi akan terus menikmati popularitas tinggi di Korea Utara, di mana kebebasan bergerak atau hak untuk bepergian tidak dijamin.