Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

Arah Kebijakan Pemerintahan Biden Terhadap Korut dan Strategi Korsel

#Fokus Sepekan l 2020-11-12

ⓒ YONHAP News

Presiden terpilih AS Biden telah memulai proses transisi kekuasaan untuk pelantikan pemerintahannya yang dijadwalkan akan berlangsung pada tanggal 20 Januari 2021. Perubahan kepemimpinan AS ini juga akan menandai titik balik penting dalam diplomasi seputar Semenanjung Korea. Biden diperkirakan akan membatalkan pendekatan “top-down” milik Presiden Donald Trump dalam menangani masalah nuklir Korea Utara. Sebaliknya, ia mungkin akan mengadopsi strategi dari bawah ke atas yang dikenal dengan pendekatan “bottom-up” dengan mengadakan negosiasi tingkat kerja terlebih dahulu yang kemudian diikuti dengan pertemuan tingkat tinggi lalu pertemuan pemimpin kedua negara. Sehingga mungkin dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk melihat perkembangan dalam hubungan antara Korea Utara dan AS. . 


Perhatian kini juga tertuju pada apakah Biden akan bertemu dengan  Kim Jong-un. Sebenarnya, kedua pihak telah saling bertukar pernyataan yang bernada kasar, tetapi bukan berarti tidak ada kemungkinan untuk pertemuan mereka. Dalam debat capres terakhir yang disiarkan melalui TV pada bulan lalu, Biden mengatakan dirinya akan bertemu dengan Kim Jong-un dengan syarat Korea Utara setuju untuk mengurangi kemampuan nuklirnya. Diperkirakan bahwa isu-isu terkait Korea Utara tidak akan menjadi prioritas utama pada tahap awal pemerintahan Biden. Pemerintah AS yang baru kemungkinan akan memprioritaskan masalah domestik seperti pandemi COVID-19, ekonomi, dan konflik rasial. Bahkan dalam urusan diplomatik dan keamanan, pemerintahan Biden diharapkan berfokus untuk memulihkan kepercayaan internasional dan terlebih dahulu memperkuat aliansi dengan negara lain daripada berurusan dengan Korea Utara. 


Sementara itu, pemerintah Korea Selatan bersiap menghadapi perubahan diplomasi regional setelah pelantikan Biden. Terlepas dari transisi kepemimpinan di AS, Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in dan Menteri Unifikasi Korea Selatan, Lee In-young yakin tentang proses perdamaian Semenanjung Korea. Perubahan kebijakan Washington terhadap Korea Utara tengah diantisipasi dan peran mediasi Korea Selatan menjadi semakin penting.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >