ⓒ KBS News

Tahun depan, pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un akan memperingati tahun kesepuluh masa jabatannya. Korea Utara tampaknya mempercepat proses untuk memperkuat pemujaan terhadap pemimpin negara komunis itu. Pada tahun-tahun rezim Kim Il-sung dan Kim Jong-il, Korea Utara melakukan proses pemujaan untuk pemimpinnya secara tegas dan sistematis. Para pemimpin digambarkan sebagai orang dengan kekuatan gaib di buku teks Korea Utara. Rezim Korea Utara mencuci otak warganya sejak usia dini agar mereka mempercayai pemimpin mereka seperti seorang dewa. Akibatnya, banyak warga Korea Utara yang memuja dan mendewakan pemimpin mereka. 

Dimulai dengan publikasi buku novel baru tentang Kim Jong-un, Korea Utara akan dapat melaksanakan proyek untuk mengidolakan sang pemimpin secara terbuka dan cepat. Korea Utara telah membangun pemujaan yang kuat terhadap keluarga Kim yang berkuasa selama 70 tahun terakhir. Sebagai hasilnya, negara komunis ini memiliki jumlah patung pemimpin dan simbol pemujaan yang paling banyak di dunia.  

Pemimpin saat ini Kim Jong-un telah mendelegasikan sebagian kewenangannya kepada partai dan kabinet, yang menunjukkan bahwa dirinya telah memperkuat kekuasaannya. Dia telah mencoba untuk mendorong kepemimpinan barunya dengan menggunakan citra pendahulunya dan menyoroti pencapaiannya. Untuk menjadi pemimpin ideal yang dihormati oleh rakyat, dia mungkin tengah mencari tahu cara pemujaan yang paling efektif.