ⓒ Getty Images Bank

Baik di Korea Selatan maupun Korea Utara, warga biasa melakukan kegiatan olahraga untuk menghilangkan stres dan menjaga kesehatan mereka. Tetapi rakyat Korea Selatan pada dasarnya menikmati berbagai kegiatan olahraga atas kehendak mereka sendiri, sementara rakyat Korea Utara mengikuti kegiatan olahraga publik yang dipimpin aparatur negara dengan cara yang terbatas. 

Warga Korea Utara harus meningkatkan kekuatan fisik mereka untuk negara. Pasal 17 Undang-Undang tentang Olahraga Nasional mendefinisikan olahraga umum sebagai kegiatan jasmani yang ditujukan untuk meningkatkan kebugaran jasmani para pekerja di lembaga dan perusahaan. Kegiatan olahraga publik di Korea Utara pada umumnya hanya terlihat seperti warga lokal yang berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil untuk melakukan gerakan tarian sederhana. Korea Utara menandai hari Minggu kedua setiap bulan sebagai hari olahraga nasional sejak 1992. Melalui acara bulanan tersebut, Korea Utara menekankan pentingnya meningkatkan kekuatan fisik dan ideologi kolektivisme. Korea Utara semakin berfokus pada olahraga publik sejak Kim Jong-un berkuasa. 

Di bawah pemerintahan Kim Jong-un, slogan-slogan seperti "demam olahraga" dan "pembangunan negara kuat dalam olahraga" sering muncul, seiring perkembangan pesat olahraga publik. Pencapaian yang paling signifikan adalah Korea Utara telah memperluas infrastruktur untuk sektor olahraga publik, seperti pembangunan fasilitas olahraga di kota-kota di seluruh penjuru negeri, termasuk Pyongyang, sejalan dengan tujuan kebijakan Korea Utara untuk menjadi negara sosialis yang beradab. Namun sayangnya, Korea Utara mengalami kesulitan ekonomi karena berbagai alasan, termasuk sanksi internasional. Masih diperlukan solusi nyata agar Korea Utara dapat menjadi negara kuat dalam bidang olahraga.