Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

Implikasi pembukaan kembali saluran komuniasi antar-Korea

#Fokus Sepekan l 2021-08-05

ⓒ YONHAP News

Pada tanggal 27 Juli, Korea Selatan dan Korea Utara telah memulihkan saluran komunikasi kedua negara, bertepatan dengan peringatan ke-68 perjanjian gencatan senjata yang mengakhiri Perang Korea pada 1953. Pada Juni tahun lalu, Kim Yo-jong, saudara pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dan Wakil Direktur Pertama Komite Sentral Partai Buruh Korea Utara mengumumkan sebuah pernyataan yang memprotes distribusi selebaran propaganda anti-Pyongyang yang dilakukan oleh sebuah kelompok pembelot Korea Utara di Korea Selatan. Kemudian, Korea Utara memutus semua saluran komunikasi dengan Korea Selatan pada 9 Juni tahun lalu, termasuk saluran telepon militer dan komunikasi diplomatik lainnya, seperti hotline antara kantor kepresidenan Cheongwadae di Seoul dengan Partai Buruh di Pyongyang. Dan 13 bulan setelah Korea Utara secara sepihak memutuskan semua saluran komunikasi dengan Korea Selatan, kini saluran komunikasi tersebut kembali beroperasi. 


Menurut kantor kepresidenan Korea Selatan Cheongwadae, keputusan untuk membuka kembali saluran komunikasi ini difasilitasi dengan serangkaian korespondensi antara Presiden Korea Selatan Moon Jae-in dan Pemimpin Korea utara Kim Jong-un sejak April lalu. Korea Utara juga mengumumkan bahwa kedua Korea mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengoperasikan kembali semua saluran penghubung komunikasi antar-Korea pada tanggal 27 Juli, sesuai dengan kesepakatan antara para pemimpin kedua negara. 


Menyusul pemulihan saluran komunikasi antar-Korea, hubungan lintas batas dua Korea diharapkan akan memasuki fase baru pemulihan dari kemunduran dan kebuntuan selama ini. Terdapat pandangan beragam tentang kemungkinan perkembangan terakhir yang dapat mengarah pada peningkatan hubungan antar-Korea dan kemungkinan Korea Utara kembali ke meja perundingan dengan AS. Menyusul dibukanya kembali saluran komunikasi lintas batas dua Korea, Seoul perlu membuat strategi cerdas untuk melanjutkan pembicaraan antar-Korea serta membuka jalan bagi dialog Korea Utara dan AS dan proses perdamaian di Semenanjung Korea.  

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >