ⓒ Getty Images Bank

Di Korea Utara, publikasi merujuk pada semua produk percetakan, seperti surat kabar, majalah, buku, dan bahkan peta. Negara sosialis itu mempertahankan sistem kepemimpinan otokratis yang berpusat pada pemimpin tertinggi, dan penting untuk menanamkan ide-ide yang sama kepada masyarakat. Salah satu fungsi utama publikasi di Korea Utara adalah untuk mempromosikan penerapan ideologi tunggal dan menyatukan orang-orang dengan ideologi itu. 

Di Korea Utara, perusahaan penerbitan adalah milik partai atau organisasi. Mereka bertanggung jawab atas publikasi di bidang keahliannya masing-masing, seperti penanaman ideologi, iptek, dan propaganda ke luar negeri. Adapun surat kabar adalah salah satu bagian terpenting dari publikasi di Korea Utara. Kebanyakan surat kabar harian diedarkan oleh organisasi resmi, seperti Partai Buruh, Kabinet atau organisasi sosial. Mereka justru digunakan sebagai sarana propaganda dan agitasi daripada penyebarluasan informasi atau kritik. Tugas utama surat kabar adalah hanya untuk memuji para pemimpin negara dan mempublikasikan artikel yang dirancang untuk menyoroti acara politik atau menghasut massa. 

Korea Utara juga menerbitkan beragam publikasi berkala, majalah, dan buku foto. Seperti publikasi lainnya, tujuan utama mereka adalah untuk menyebarkan kebijakan partai dan ideologi negara ke rakyat. Pasalnya, tidak penting apakah produk percetakan itu mencerminkan topik terbaru atau mengandung elemen menghibur atau tidak. Majalah sebagian besar diterbitkan setiap tiga bulan sekali karena persediaan kertas yang terbatas dan sebenarnya hanya ada sedikit berita yang harus dikabarkan. 

Pasal 67 Konstitusi Korea Utara menetapkan bahwa setiap warga negara berhak akan kebebasan berekspresi, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, kebebasan demonstrasi, dan kebebasan berserikat. Namun pada kenyataannya, tidak mungkin menjalankan bisnis penerbitan secara pribadi. Terlebih lagi, Pada dasarnya, semua publikasi di Korea Utara dipandu dan diinstruksikan oleh Partai Buruh dan negara.