Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

Uji Coba Peluncuran Rudal Korea Utara

#Fokus Sepekan l 2021-09-30

ⓒ YONHAP News

Pada 27 Juli, saluran komunikasi antar-Korea dipulihkan kembali. Tetapi hanya dalam dua minggu, Korea Utara kembali tidak memberikan tanggapan atas panggilan telepon dari Korea Selatan melalui salauran komunikasi tersebut. Demikian hubungan lintas batas dua Korea kembali menghadapi kebuntuan. 


Hubungan antar-Korea yang mandek tampak mulai memperlihatkan perubahan ketika Presiden Moon mengulangi seruannya untuk deklarasi berakhirnya Perang Korea dalam pidatonya di hadapan Sidang Umum PBB pada 21 September. Korea Utara kemudian segera menanggapi seruan Moon tersebut. Pada 24 September, Kim Yo-jong merilis sebuah pernyataan. Dia mengatakan bahwa ajakan Moon bisa menjadi ide yang mengagumkan, jika Seoul meninggalkan kebijakan bermusuhannya. Hari berikutnya, Kim membuat pernyataan lain yang berbunyi bahwa Korea Utara bersedia mempertimbangkan pelaksanaan KTT antar-Korea. Menurut pernyataan itu, kedua pihak memiliki kesempatan untuk menyelesaikan beberapa masalah demi peningkatan hubungan, jika ada rasa saling menghormati antar-Korea dan ketidakberpihakan. Dengan demikian terdapat kesempatan untuk pemulihan kantor penghubung antar-Korea, KTT antar-Korea, serta deklarasi akhir Perang Korea.


Meski begitu, Korea Utara memilih untuk kembali menembakkan rudal pada 28 September sebagai unjuk kekuatan yang bersifat provokatif daripada mengoperasikan kembali saluran komunikasi antar-Korea. Pada bulan September ini saja, Korea Utara telah terus bergerak maju dengan melakukan 3 kali uji coba rudal dan merilis tiga pernyataan yang diarahkan kepada Korea Selatan dan AS sehingga menyebabkan ketidakstabilan diplomasi regional. Sambil unjuk kekuatan dan juga menyebut kemungkinan dialog bersyarat pada saat yang bersamaan, Korea Utara secara terang-terangan menggunakan taktik dua jalur khas Korea Utara, yaitu mengambil sikap garis keras dan sikap damai. Perhatian kini tertuju pada langkah Korea Utara selanjutnya.

 

Olimpiade Beijing akan digelar pada Februari tahun depan, sementara Korea Selatan akan mengadakan pemilihan presiden pada bulan berikutnya. Di sekitar saat itu, Korea Utara dapat beralih ke sikap menyerang yang damai. Korea Selatan perlu melihat situasinya dari perspektif dalam jangka yang lebih panjang.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >