ⓒ YONHAP News 

Pada 11 Oktober, Korea Utara mengadakan Pameran Pengembangan Pertahanan 2021. Media lokal melaporkan bahwa pameran tersebut memamerkan berbagai persenjataan yang dikembangkan oleh Korea Utara selama lima tahun terakhir untuk menunjukkan kekuatan militer negara yang kuat. Tampaknya acara tersebut mempertunjukkan sejumlah rudal baru, termasuk rudal hipersonik yang diuji tembak oleh Korea Utara bulan lalu. Dikatakan bahwa Korea Utara ingin menggarisbawahi perlunya memperkuat kemampuan pertahanan baik di dalam maupun di luar negeri melalui pameran, yang dianggap sebagai kegiatan ekonomi normal oleh masyarakat internasional. Menurut kantor berita resmi Korea Utara (KCNA), Pemimpin Kim Jong-un mengatakan dalam pidatonya bahwa memperkuat kekuatan militer adalah untuk pertahanan diri, bukan untuk berperang di Semenanjung Korea.

Selama kongres kedelapan Partai Buruh pada Januari tahun ini, Korea Utara merilis rencana lima tahun untuk pengembangan ilmu pertahanan dan sistem persenjataan. Seiring dengan rencana tersebut, Korea Utara mengatakan sedang mengerjakan pengembangan senjata baru, termasuk senjata nuklir taktis dan kapal selam bertenaga nuklir. 

Sementara itu, Korea Utara mengkritik masyarakat internasional karena menerapkan standar ganda terhadap Pyongyang. Memperhatikan bahwa negara-negara lain menjalankan kebijakan untuk memperkuat kemampuan pertahanan mereka, Korea Utara berpendapat bahwa tidak adil jika kebijakannya sendiri didefinisikan dan dikecam sebagai provokasi. Negara komunis ini  membenarkan serangkaian uji coba peluncuran misilnya sebagai tindakan yang tepat untuk meningkatkan kemampuan pertahanan. Uji coba rudal itu juga diklaim bukan sebagai provokasi militer, melainkan bagian dari rencana pengembangan militer selama lima tahun yang dimulai tahun ini. Dilihat dari sikap Korea Utara, negara tersebut mungkin akan melanjutkan pengembangan persenjataannya, setidaknya untuk lima tahun ke depan.