Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korea Utara

Korea Utara Mencetak Kupon Pengganti Uang Kertas

#Fokus Sepekan l 2021-12-02

ⓒ KBS

Korea Utara dilaporkan telah mencetak kupon sebagai pengganti uang kertas yang dikenal sebagai donpyo, dengan satu lembar donpyo senilai nominal 5.000 won Korea Utara. Bank Sentral Korea Utara mencetak donpyo yang ditukar dengan mata uang asing untuk pertama kalinya pada tahun 1979. Pada saat itu, tidak mungkin menggunakan mata uang asing secara langsung di negara itu. Untuk membeli barang, mereka yang memiliki mata uang asing harus menukarnya dengan donpyo. Sejalan dengan meluasnya pasar swasta atau jangmadang dan penggunaan dolar AS dan yuan China, tempat jasa penukaran uang swasta bermunculan di Korea Utara dan semakin sedikit orang yang menggunakan kupon uang lokal. Rakyat Korea Utara mulai sangat bergantung pada mata uang asing setelah reformasi mata uang negara itu pada tahun 2009. Setelah reformasi mata uang, warga Korea Utara kehilangan kepercayaan pada mata uang lokal. 


IMenyusul larangan ketat akan penggunaan mata uang asing di pasar pada tahun lalu, Korea Utara baru-baru ini mencetak kembali donpyo, yang pernah dihapus pada tahun 2002. Pihak berwenang menjelaskan bahwa mereka mengeluarkan kupon sementara itu karena berbagai kesulitan yang terjadi akibat penutupan perbatasan yang dipicu oleh krisis kesehatan global. Ada yang berspekulasi bahwa Korea Utara sedang berusaha untuk mengamankan valuta asing yang dipegang oleh penduduk lokal, di tengah kekurangan mata uang asing yang berkepanjangan akibat penutupan perbatasan yang disebabkan oleh pandemi COVID-19. Sementara Pihak lain percaya bahwa Korea Utara mengeluarkan kupon sebagai pengganti uang untuk meningkatkan keuangan negara.


Warga Korea Utara pada umumnya percaya bahwa mata uang asing lebih stabil daripada won. Munculnya varian baru COVID-19, Omicron, semakin menggemparkan dunia. Beberapa analis berspekulasi bahwa Korea Utara dapat memperkuat langkah pencegahan penularan virus corona lebih jauh dan menunda pembukaan kembali perbatasannya dengan China. Korea Utara sedang mempertimbangkan sejumlah pilihan untuk mengatasi krisis ekonomi, bahkan dengan mencetak kupon uang sementara. Namun, tanpa adanya solusi mendasar, tampak tidak akan mudah bagi negara itu untuk mengatasi kesulitan ekonominya.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >