Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Korsel Hentikan Vaksinasi dengan Vaksin AstraXaneca untuk Sementara

2021-04-10

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan menangguhkan vaksinasi dengan vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca untuk pengajar pendidikan khusus dan pengajar untuk sekolah dasar dan menengah, serta bagi pengasuh dan perawat anak disabilitas. Keputusan itu diambil oleh Komite Penanggulangan Vaksinasi COVID-19 Korea Selatan pada hari Rabu (07/04) setelah adanya konfirmasi hasil peninjauan dari Badan Obat-obatan Eropa (EMA) tentang keterkaitan vaksin AstraZaneca dengan pembekuan darah.


Dalam rapat komite itu, Ketua Direktorat Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA), Jeong Eun-kyeong, menyatakan keputusan tersebut diambil sebagai langkah antisipasi dengan mempertimbangkan keselamatan penerima vaksin. Selain itu, dikatakan bahwa pihaknya juga akan menangani hal ini dengan mengadakan diskusi dengan para pakar dalam negeri terkait pengumuman EMA tersebut.


EMA pada bulan lalu menyimpulkan tidak adanya keterkaitan vaksin AstraZeneca dan pembekuan darah, namun tidak mengabaikan sebab akibatnya dengan koagulasi intravaskuler diseminata (DIC) dan trombosis sinus vena serebral (CVST) yang jarang terjadi. DIC dan CVST merupakan penyakit yang disertai peningkatan pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit. Penyakit ini kebanyakan dialami wanita berusia 55 tahun ke bawah. Di Korea Selatan pun terdapat tiga kasus serupa yang dialami penerima vaksin.


Di Korea Selatan sejumlah pekerja dan pasien di fasilitas perawatan lansia, serta tenaga medis telah menerima suntikan vaksin AstraZeneca sejak akhir bulan Februari lalu, dan tahap pertama vaksinasi hampir selesai.


Sebelumnya, Korea Selatan telah menjadwalkan vaksinasi menggunakan vaksin AstraZeneca mulai tanggal 8 April bagi 73 ribu orang pengajar di tempat pendidikan khusus, serta pengajar di tiap tingkatan sekolah. Dan mulai tanggal 9 April vaksinasi dilakukan bagi 110 ribu orang di fasilitas tunawisama, rumah tahanan, dan fasilitas pasien Hansen dan TBC. Sebanyak 143 ribu orang dari yang disebutkan tadi, telah menyetujui vaksinasi dan delapan ratus orang telah menerima suntikan vaksin. Dan saat ini, vaksinasi untuk sebanyak 142 ribu orang lainnya sedang ditangguhkan.


Penangguhan vaksinasi tersebut meningkatkan kehawatiran masyarakat Korea Selatan di tengah bertambahnya jumlah kasus harian COVID-19 akhir-akhir ini. Sejak bulan April, jumlah kasus harian mencapai angka 700-an dan terdapat klaim bahwa pandemi COVID-19 gelombang keempat di Korea Selatan telah dimulai


Hingga hari Kamis (08/04), jumlah kumulatif penerima vaksin tahap pertama mencapai 1.075.000 orang dan penerima vaksin tahap kedua sebanyak 42.000 orang. Dengan demikian, tingkat vaksinasi Korea Selatan telah tercatat sebesar 2,06 persen.


Namun, yang menjadi masalah adalah tingginya rasio penggunaan vaksin AstraZeneca di Korea Selatan. Jumlah penerima vaksin AstraZeneca sebanyak 903 ribu orang, sedangkan penerima vaksin Pfizer mencapai 172 ribu orang. 60 persen dari vaksin yang disediakan pemerintah Korea Selatan untuk semester pertama tahun ini adalah vaksin buatan AstraZeneca. Oleh karena itu, Korea Selatan kemungkinan menghadapi krisis COVID-19 pada bulan April ini.


Sementara itu, pada tanggal 11 April mendatang, otoritas pencegahan penyakit Korea Selatan berencana untuk mengumumkan apakah vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca akan kembali dilaksanakan atau tidak berdasarkan hasil peninjauan para pakar.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >