Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Koalisi 2 Capres Partai Oposisi Menjelang Pilpres Korsel 2022

2022-03-05

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Yoon Suk Yeol dari partai oposisi utama Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dan calon presiden Ahn Cheol-soo dari Partai Rakyat mengumumkan koalisi untuk pemilihan presiden Korea Selatan ke-20 yang akan berlangsung pada minggu depan.


Pada tanggal 27 Februari lalu, Yoon mengumumkan rincian negosiasi untuk berkoalisi dengan Ahn, mengatakan bahwa dia telah diinformasikan mengenai kegagalan rencana koalisi tersebut. Namun, empat hari setelahnya, koalisi di antara kedua calon presiden tercapai dengan dramatis.


Dalam konferensi pers pada Kamis (03/03), Yoon dan Ahn mengatakan bahwa mereka berkoalisi untuk mewujudkan pergantian pemerintahan sebagai langkah pertama untuk menciptakan Korea Selatan yang lebih baik. Mereka bersumpah akan mewujudkan pergantian pemeritahan sesuai dengan keinginan rakyat dan menyiapkan era transformasi besar demi perubahan dan inovasi bagi rakyat.


Melalui pernyataan bersama itu, kedua calon presiden mengemukakan visi untuk membuat pemerintahan nasional yang bersatu serta berorientasi pada masa depan dan reformasi. Mereka juga menyebut 5 prioritas utama, yakni masa depan, reformasi, kepraktisan, pencegahan penyakit, dan koalisi. Keduanya juga menegaskan pemerintahan bersatu yang  disepakati keduanya, bukan pemerintahan di mana hanya presiden sendiri yang mengelola urusan negara.


Koalisi tersebut meningkatkan persaingan antara calon presiden dari partai berkuasa, Partai Demokrat, Lee Jae-myung dan Yoon dalam pemilihan presiden Korea Selatan kali ini.


Penggabungan calon presiden tersebut dilakukan sehari sebelum pemungutan suara awal, sehingga Yoon dan Ahn belum kehilangan kesempatan. Dalam jajak pendapat sebelumnya, Yoon dan Lee melanjutkan persaingan sengit di dalam batas kesalahan 1 hingga 5 persen. Jika koalisi tersebut mencapai efek yang diharapkan, maka persaingan Yoon dan Lee akan cenderung ke luar dari batas kesalahan survei.


Koalisi antara calon presiden Yoon dan Ahn kemungkinan besar menciptakan momentum bagi Yoon yang saat ini memimpin dalam persaingan melawan Lee. Namun terdapat pandangan yang mengatakan bahwa dampak koalisi akan berkurang, sebagaimana tidak semua pendukung Ahn menyetujui penggabungan tersebut.


Karena adanya aturan larangan perilisan hasil jajak pendapat terkait persaingan calon presiden mulai hari Kamis (03/03) menjelang hari pemungutan suara, maka tidak dapat diketuhui perubahan tingkat dukungan setelah tercapainya koalisi antara Yoon dan Ahn. Dalam kondisi demikian, diperkirakan persaingan antara Yoon dan Lee dalam pemilihan presiden Korea Selatan 2022 menjadi semakin sengit.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >