Pergi ke Menu Pergi ke Halaman Utama
Go Top

Dampak Hasil Pilpres Korsel untuk Unifikasi dan Diplomasi

2022-03-12

Warta Berita

ⓒYONHAP News

Pemerintahan Yoon Suk Yeol diperkirakan akan menghadapi kondisi global yang tidak stabil, sehingga diperkirakan akan adanya perubahan kebijakan terkait hubungan antar-Korea dan internasional.

    

Presiden Terpilih Yoon dalam konferensi pers pertamanya menegaskan bahwa tindakan Korea Utara yang ilegal dan tidak rasional akan ditindak dengan tegas, namun juga menyatakan kesediaannya untuk berdialog kapan saja. Kebijakan terkait Korea Utara merupakan masalah yang rumit. Pemerintahan Moon Jae-in yang mengutamakan dialog untuk perdamaian dapat dikatakan gagal dalam kebijakannya terhadap negara itu. Korea Utara akhir-akhir ini tampak bersiap melewati 'garis merah' dengan melakukan provokasi rudal dan nuklir, di tengah kesempatan di mana Amerika Serikat (AS) sedang sibuk menangani krisis Ukraina dan berfokus untuk menghadapi Rusia dan China.


Oleh karena itu, beberapa pihak beranggapan bahwa pemerintahan Yoon akan dikatakan berhasil dalam kebijakannya terhadap Korea Utara jika dapat mempertahankan status quo, sebagaimana hubungan antar-Korea dinilai dapat berkembang menjadi konflik. 


Yoon berjanji untuk memperkuat kesiapan pertahanan, termasuk dengan latihan militer gabungan antara Korea Selatan dan AS. Korea Utara menganggap latihan gabungan tersebut sebagai kebijakan bermusuhan, sehingga terdapat kemungkinan akan melakukan perlawanan dengan kekuatan bersenjata jika pemerintahan Yoon melaksankan kebijakan tersebut.


Sementara itu, kebijakan luar negeri Presiden Terpilih Yoon dikatakan akan berdasarkan pada penguatan aliansi antara Korea Selatan dan AS. Namun, masalahnya kondisi global saat ini kembali mengarah pada konfrontasi antara Timur dan Barat, seperti yang dapat dilihat dari meningkatnya tekanan AS terhadap China dan invasi Rusia ke Ukraina. AS pun sedang memperkuat hubungan aliansinya dengan negara-negara sekutu untuk mendapatkan dukungan.


Ketika Korea Utara meluncurkan rudal balistik pada tanggal 5 Maret, Yoon mengkrtik kebijakan pemerintahan Moon dengan mengatakan Korea Selatan telah ditinggalkan oleh Korea Utara maupun AS karena kebijakan pemerintahan Moon yang tidak berprinsip dan mengabaikan aliansi Korea Selatan dengan AS. 


Pemerintahan Yoon akan memperkuat kerja sama dengan AS. Dia telah mengungkapkan niat untuk bergabung dengan Dialog Keamanan Kuadrilateral (Quad), sebuah perkumpulan keamanan antara empat negara, yaitu AS, Australia, Jepang, dan India.


Dalam hubungan dengan Jepang, Yoon mengatakan dia akan menangani hubungan Korea Selatan dan Jepang dengan berfokus pada kepentingan kedua negara dan arah tujuan generasi mendatang ke depan. Karena itu, diperkirakan pemerintahan Yoon akan mengambil jalan berbeda dengan pemerintahan Moon yang didominasi oleh sosok anti-Jepang, terutama isu sejarah.


Seiring dengan perubahan kondisi global, hubungan dengan China pun tampak akan sulit dikontrol. Yoon telah menyatakan akan mengembangkan hubungan antara Korea Selatan dan China yang saling menghormati. Namun, jika Korea Selatan bergabung dengan Quad, maka dipastikan hal tersebut akan mendapat penentangan dari China.

Pilihan Editor

Close

Situs kami menggunakan cookie dan teknologi lainnya untuk memberikan Anda layanan yang lebih baik. Dengan terus menggunakan situs ini, Anda menyetujui penggunaan teknologi ini dan kebijakan kami. Detail >