Korea Utara mengkritik Sekretaris Jenderal PBB António Guterres yang berbicara tentang sanksi terhadap Korea Utara dan denuklirisasi negara tersebut saat mengadakan kunjungan ke Jepang baru-baru ini.
Menurut kantor berita AFP, misi Korea Utara untuk PBB pada hari Jumat (10/8/18) dalam sebuah pernyataan mengatakan bahwa kepala PBB harus berkontribusi untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Semenanjung Korea, bukan menyerukan sanksi untuk menyenangkan negara tertentu.
Pernyataan tersebut kemungkinan mengacu pada AS yang telah menegaskan bahwa Korea Utara harus mendapat sanksi secara ketat sampai tindakan substantif terhadap denuklirisasi dilaksanakan.
Misi Korea Utara kepada PBB mengatakan bahwa Sekretaris Jenderal Guterres telah membuat pernyataan yang "ceroboh".
Berita Jepang Kyodo melaporkan bahwa selama pembicaraan antara Guterres dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Tokyo pada hari Rabu (8/8/18), kedua belah pihak sepakat bahwa sanksi PBB harus dipertahankan untuk mewujudkan denuklirisasi lengkap Korea Utara.