Presiden Moon Jae-in telah mengisyaratkan pembubaran sebuah yayasan yang didirikan menyusul kesepakatan Seoul-Tokyo 2015 tentang korban perbudakan seksual masa perang Jepang.
Menurut Juru Bicara Kepresidenan Korea Selatan Kim Eui-Kyom, Moon berbicara tentang Yayasan Rekonsiliasi dan Penyembuhan dalam KTT dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di sela-sela sidang Majelis Umum PBB pada hari Selasa (25/9/2018).
Presiden Moon mengatakan bahwa yayasan itu tidak berfungsi dengan baik akibat penolakan baik dari pihak korban maupun warga umum Korea Selatan, sembari menambahkan bahwa masalah itu perlu "diselesaikan secara bijak."
Yayasan itu didirikan di Seoul dengan kontribusi finansial senilai 1 milyar won dari pemerintah Jepang berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani di bawah administrasi Park Geun-hye pada Desember 2015.
Moon, akan tetapi, mengatakan bahwa pemerintah Korea Selatan tidak akan meminta penghapusan kesepakatan yang sudah ada ataupun renegosiasi kesepakatan baru.
Moon juga menyebutkan kecurigaan bahwa pengadilan tinggi Korea Selatan di masa administrasi Park berusaha untuk turut campur dalam tuntutan hukum oleh warga Korea yang dipaksa bekerja di masa penjajahan Jepang.
Dirinya mengatakan bahwa berdasarkan prinsip pemisahan kekuasaan hukum, administratif dan yudisial, perlu untuk menghormati pandangan yudisial atas kasus tersebut.