Surplus gelombang budaya Korea alias Hallyu terus meningkat menyusul pencabutan sanksi dari China, yang merupakan tindakan balasan penempatan THAAD, dan juga popularitas K-POP yang dipimpin oleh BTS.
Menurut Bank Sentral Korea (BOK), indeks layanan di bidang audio dan video pada bulan Agustus lalu mencatatkan surplus sebesar 42 juta 700 ribu dolar, paling tinggi sejak bulan April tahun lalu. Dilaporkan pula bahwa pendapatan layanan audio dan video yang didapatkan dari luar Korea tercatat sebesar 81 juta 800 ribu dolar. Angka tersebut paling tinggi sejak bulan Juni tahun 2016.
Indeks layanan di bidang audio dan video adalah perbandingan pendapatan dan pengeluaran dari layanan konten program TV, film, radio dan musik dari luar negeri.
BOK menjelaskan bahwa indeks tersebut dipengaruhi oleh peningkatan pendapatan dari musik dan konser idola K-POP serta keringanan sanksi China atas Korea Selatan terkait larangan konten budaya Hallyu.