Kelompok pengacara untuk korban kerja paksa perusahaan Nippon Steel Corporation di masa penjajahan Jepang mengunjungi perusahaan tersebut pada hari Senin (12/11/18), namun pertemuan dengan perusahaan ditolak. 

Mereka masuk ke gedung Nippon Steel & Sumitomo Metal Corporation dengan membawa potret tiga orang korban yang telah meninggal dan satu orang korban yang masih hidup. 

Para pengacara berencana membahas kompensasi dengan menyampaikan surat permintaan desakan penerimaan keputusan dari Mahkamah Agung Korea Selatan. 

Namun, pihak perusahaan mencegah kunjungan para pengacara Korea Selatan dan menyampaikan pesan bahwa perusahaan tidak menerima keputusan kompensasi tersebut. 

Seorang pengacara Yim Jae-seong mengatakan bahwa penolakan pertemuan adalah aksi yang tidak rasional, menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan penyitaan aset perusahaan yang terdapat di Korea Selatan karena penolakan kompensasi dan negosiasi.