Presiden Moon Jae-in menyatakan bahwa Korea Selatan dan Jepang harus memandang sejarah dengan benar dan berupaya untuk saling memahami agar hubungan dua negara dapat tetap kokoh di masa depan.
Presiden dalam pidato sambutan tertulis untuk sidang umum gabungan Komite Kerja Sama antara Korea Selatan dan Jepang yang digelar di Seoul pada hari Minggu (18/11/18) menyatakan dua negara memaknai masa penjajahan Jepang sebagai sejarah yang menyakitkan, namun tetap tidak boleh mengesampingkan kebenaran.
Korea Selatan dan Jepang adalah negara tetangga yang erat dan saling berpengaruh meskipun memiliki catatan waktu yang tidak membahagiakan.
Presiden menilai bahwa era baru telah muncul di Semenanjung Korea dan Asia Timur, sehingga Jepang memiliki peran konstruktif untuk kemakmuran Asia Timur.
Dalam pidatonya, Moon juga meminta kerja sama dua negara untuk perdamaian dan kemakmuran Asia Timur.