Korea Selatan sedang mempertimbangkan berbagai langkah untuk menindaklanjuti keputusan penutupan yayasan korban wanita perbuakan syahwat yang dibuat atas dukungan Jepang.

Menteri Luar Negeri Kang Kyung-wha pada hari Kamis (22/11/18) mengatakan hal tersebut kepada wartawan.

Ia menyebut Kementerian Luar Negeri perlu melakukan pembahasan dengan Jepang terkait bagaimana menggunakan sisa dana satu milir yen yang sebelumnya diberikan Jepang untuk yayasan tersebut.

Kang menyebut pihaknya akan mendiskusikan banyak pilihan, termasuk pada kemungkinan untuk mengembalikan dana ke Jepang atau menyumbangkannya kepada kegiatan pendukung hak-hak perempuan.

Meskipun demikian, pemerintah dilaporkan tidak mempertimbangkan pengembalian dana ke Jepang karena Tokyo diperkirakan akan menganggap hal tersebut sebagai penghentian kesepakatan dua negara pada tahun 2015. 

Kang juga menegaskan pihaknya tidak akan bereaksi secara berlebihan pada protes keras Jepang terkait pembubaran yayasan tersebut.