Para pejabat militer Korea Selatan dan Jepang mengadakan pembicaraan tingkat kerja di Singapura untuk membahas kontroversi seputar klaim Tokyo bahwa kapal perang Korea Selatan mengarahkan radar pengontrol tembakannya ke arah pesawat patroli Jepang.
Kedua pihak membuka negosiasi di Kedutaan Besar Korea Selatan di Singapura. Kemudian pada sore hari, mereka memindahkan lokasi negosiasi ke Kedutaan Besar Jepang.
Korea Selatan diwakili oleh Wakil Laksamana Angkatan Laut, sedangkan Jepang diwakili oleh Letnan Jenderal Angkatan Udara.
Kedua belah pihak memfokuskan pembicaraan untuk memeriksa data sinyal radio dan cara-cara untuk mencegah insiden serupa di masa depan.
Seoul menyatakan bahwa kapal perusak berbobot 3.200 Gwanggaeto sedang melakukan operasi kemanusiaan untuk membantu kapal Korea Utara yang mengapung di Laut Timur pada tgl.20 Desember.
Seoul juga menekankan bahwa pesawat Jepang menunjukkan gerakan terbang di ketinggian rendah yang "mengancam" kapal Korea Selatan.
Seorang pejabat militer Korea Selatan mengatakan Seoul dan Tokyo memilih Singapura sebagai tempat untuk pembicaraan tingkat kerja mengingat kedekatan dan lokasi kedutaan besar kedua negara.