Data satelit terbaru menegaskan bahwa banyak bahan polusi udara di Korea Selatan berasal dari China.
Foto satelit yang diambil pada tgl.13 Januari lalu menunjukkan polusi udara yang berwarna kuning menutupi wilayah tenggara China dan perairan Laut Kuning.
Foto satelit selama dua hari berikutnya pada posisi yang sama menunjukkan bahwa bahan polusi udara tersebut berpindah ke arah timur, menunjukkan pengaruh polusi China pada kualitas udara di Semenanjung Korea.
Pemerintah Seoul memerlukan kerja sama aktif dengan China dan akan membahasnya dengan pihak terkait di Seoul pada tgl.23 Januari mendatang.
Meskipun demikian, China tetap menyatakan pihaknya tidak bertanggung jawab atas kemunculan debu halus di Korea Selatan.
Untuk mencari jalan keluar melalui kerja sama antarnegara, pemerintah Seoul berencana menyediakan badan kerja sama internasional yang menghadirkan China, Jepang dan Mongolia.
Pemerintah menganggap bahwa kerugian polusi udara turut mempengaruhi seluruh daerah di Asia Timur.