Sehubungan dengan negosiasi biaya pembagian pertahanan antara AS dan Korea Selatan, AS menuntut kenaikan 1,5 kali lipat atau 1,4 triliun won daripada biaya tahun lalu sebesar 960 miliar won.
Ketua Fraksi Partai Demokrat Korea Hong Young-pyo mengatakan hari Selasa (22/01/19) bahwa kesepakatan antara kedua pihak sulit dicapai akibat jumlah kenaikan biaya tersebut.
Setelah pemerintah Seoul menyatakan sulit menerima permintaan itu, AS mengusulkan penurunan selisih kenaikan dengan pemendekan waktu pemberlakuan perjanjian.
Pada akhir tahun lalu, Duta Besar AS untuk Korea Selatan, Harry Harris mengusulkan biaya yang dipikul oleh Korea Selatan senilai 1 miliar dolar Amerika atau 1,3 triliun won, namun negosiasi biaya pembagian itu harus diperbaiki setiap tahunnya.
Atas usulan tersebut, pemerintah Seoul merasa kebingungan karena biaya melebihi 1 triliun won tidak akan diterima oleh parlemen, dan negosiasi setiap tahun sangat merepotkan.
Pada akhirnya, pemerintah Seoul mengusulkan bahwa biaya pembagian pertahanan meningkat dengan kisaran 1 triliun won, dan waktu pemberlakuan perjanjian dilakukan tiap 5 tahun.